Wayan Koster Tak Nampak dalam Rombongan Pram cs di Akmil

- 19 kepala daerah PDIP ikut retreat di Akmil Magelang, termasuk Pramono Anung dari Jakarta.
- Wayan Koster, Gubernur Bali, tak terlihat di retreat tersebut, masih ada kepala daerah PDIP yang belum bergabung.
- Bupati Tapanuli Tengah menyebut ada kepala daerah PDIP lainnya yang belum bergabung, termasuk rombongan dari Bali yang masih berada di Jogja.
Magelang, IDN Times - Sebanyak 19 kepala daerah dari PDIP kembali menyusul kegiatan retreat yang digelar di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Senin (24/2/2025). Dari sekian banyak mereka yang menyusul, sosok Gubernur Bali yang juga Politikus PDIP, Wayan Koster, tak terlihat.
1. Tidak semua gabung ke Akmil

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, adalah salah seorang dari 19 kepala daerah yang menyusul retreat di Akmil Senin siang ini. Pramono berujar masih ada kepala daerah dari PDIP yang belum bergabung ke retreat Akmil hari ini.
"Yang mungkin belum (gabung retreat) hanya tinggal satu provinsi tambah satu orang. Tapi yang lain sudah," kata Pramono, Senin.
2. Di mana Wayan Koster?

Disinggung mengenai sosok Koster yang tak juga nampak batang hidungnya, Pramono enggan menjawab.
"Ya nanti dilihat saja," kata dia.
Pramono cuma bilang bahwa kemungkinan ia dan kolega yang baru saja datang ini adalah kelompok terakhir yang menyusul ke Akmil.
"Saya yang mungkin ini masuk yang terakhir ya karena yang lain (mengirimkan) sekda. Maka, ya sudah, kita semua mengikuti retreat secara baik-baik dan tentunya kita bertanggung jawab terhadap apa yang kami ambil langkah ini," kata Pramono.
3. Sudah semua, kecuali rombongan dari Bali

Sementara itu, Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, yang datang bersama rombongan Pramono juga menyebut masih ada kepala daerah dari PDIP yang belum menyusul bergabung ke Akmil.
"Kecuali Bali ya," ujar Masinton.
Hanya saja, dia mengaku tak mengetahui alasan pasti rombongan dari Bali ini belum juga menampakkan dirinya sampai hari ini. "(Alasan) enggak tahu tanya di Bali. Teman-teman Bali, mereka masih di Jogja," ujar Masinton.