Dituduh Radikal, Dosen UGM Akan Laporkan Balik Guntur Romli

Karna juga laporkan pihak yang melakukan framing terhadapnya

Yogyakarta, IDN Times - Dosen FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Karna Wijaya berencana melaporkan balik Politisi PSI Guntur Romli ke polisi.

Guru besar UGM itu juga berniat menuntut sejumlah pihak yang melakukan framing terhadap dirinya.

"Ini sedang rapat dengan tim lawyer," kata Karna melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/4/2022).

Baca Juga: Unggah tentang Ade Armando, Dosen UGM Karna Wijaya Minta Maaf 

1. Tampik tudingan radikal dan intoleran

Dituduh Radikal, Dosen UGM Akan Laporkan Balik Guntur RomliDosen FMIPA UGM, Karna Wijaya. IDN Times / Tunggul Damarjati

Karna akan melaporkan Guntur Romli yang telah mempolisikannya terlebih dahulu karena tudingan politisi tersebut. Guntur menuduh dirinya terlibat dalam gerakan radikal dan intoleran.

"Tidak ada buktinya, ucapan orang mabok," tegas Karna.

Selain Guntur Romli, Karna juga berencana menyeret pihak-pihak lain yang melakukan framing terhadap dirinya.

"(Pelaporan) untuk postingannya dan para buzzer terkait framing NII dan radikal-radikul," katanya.

Sekarang ini ia tengah berkoordinasi dengan tim kuasa hukumnya. Sejauh ini terhitung 5 orang yang hendak ia polisikan.

2. Airsoft gun hobi anak-anaknya

Dituduh Radikal, Dosen UGM Akan Laporkan Balik Guntur RomliIlustrasi perlengkapan airsoftgun. (IDN Times/Istimewa)

Saat pelaporan di Polda Metro Jaya, Senin (18/4/2022) kemarin, Guntur Romli menyinggung foto-foto Karna menenteng senjata yang diunggah di Facebook atau Instagram.

Karna menjelaskan bahwa senjata pada foto-foto itu adalah airsoft gun. Putra-putranya hobi memainkan olahraga ini.

"Dulu anak-anak lanang saya semua penghobi airsoft gun, jadi saya dampingi," sebutnya.

3. Siap hadapi laporan

Dituduh Radikal, Dosen UGM Akan Laporkan Balik Guntur RomliDosen FMIPA UGM, Karna Wijaya. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Karna pribadi mengaku siap menghadapi laporan Guntur Romli yang memperkarakannya karena foto kolase bergambar 9 sosok. Termasuk sang politisi PSI dan istri, serta Ade Armando yang diberi tanda silang pada wajahnya.

Adapun caption foto yang diunggah di akun Facebook milik Karna itu berbunyi, 'Satu Persatu Dicicil Massa' diikuti emoticon tertawa.

Guntur Romli pun melaporkan Karna ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pengancaman.

"Ya silahkan dia melaporkan, dan kita akan siap menghadapinya," kata menanggapi pelaporan itu.

4. Laporkan ASN dan akun medsos lain

Dituduh Radikal, Dosen UGM Akan Laporkan Balik Guntur RomliIlustrasi Facebook (IDN Times/Arief Rahmat)

Rencana Karna lainnya sementara itu adalah menuntut beberapa akun media sosial melalui Polda DIY karena dianggap telah menggoreng unggahannya terkait Ade Armando.

Karna menganggap akun-akun tersebut telah memicu kegaduhan dan mencemarkan nama baiknya.

Salah satu yang orang atau pemilik akun yang hendak ia seret adalah JS. Sosok ini, kata Karna, teridentifikasi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Seorang ASN yang diduga telah melakukan itu merepost unggahan saya tanpa izin dengan maksud menimbulkan kebencian kolektif terhadap saya," jelas Karna.

Menurutnya JS sudah membagikan unggahan Karna terkait Ade Armando ke grup Facebook Kagama. Di mana Karna tak tergabung di dalamnya.

Akibatnya, lanjut Karna, grup tersebut menjadi gaduh. Bola panas seakan bergulir di antara dua kubu berbeda pandangan.

"Saya sendiri tidak pernah memposting dan share kemana-mana tidak mungkin tanpa izin. Gak tau apa maksud JS ini tapi saya berpikir seperti itu," ujarnya.

Sementara, kata Karna, akun lain diduga sampai mengedit unggahannya. Sehingga memantik rasa kebencian terhadap dirinya.

"Itu juga akan kita tuntut kalau terindentifikasi dengan jelas ya oknumnya. Biasa, mereka ada yang menggunakan akun bodong, akun kloning, kita harus cek dulu, ini kemudian siber tim kami sedang mengumpulkan itu satu per satu," imbuhnya.

Karna belum mengetahui kapan laporan akan dibuat. Pihaknya masih mengumpulkan data-data sebagai bukti.

"Nanti ditindaklanjuti atau enggak, kita gak tahu, yang penting kita sudah membuat laporan dan ada semacam shock terapy kepada mereka karena semau-maunya, setidaknya kalau mereka tidak senang bisa baik-baik," tutupnya.

Baca Juga: Din Syamsuddin: Pengeroyokan Ade Armando Harusnya Bisa Dicegah

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya