Tingkat Vaksinasi PMK di Sleman Diklaim Capai 100 Persen

- Vaksinasi PMK di Kabupaten Sleman mencapai 100% pada bulan Januari 2024, dengan 2.333 dosis sapi dan 161 dosis kambing dan domba.
- Bulan Vaksinasi Nasional dilaksanakan pada Januari-Maret dan Juli-September 2025, dengan Pemerintah Kabupaten Sleman menerima tambahan 6 ribuan dosis vaksin PMK.
- Data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) per 4 Februari 2025 menunjukkan kasus PMK di Sleman sebanyak 310 ekor, dengan sebaran kasus terbanyak di Kecamatan Cangkringan.
Sleman, IDN Times - Capaian vaksinasi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Kabupaten Sleman dilaporkan menyentuh angka 100 persen menjelang puasa dan Lebaran tahun 2025.
Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono menyatakan kesiapan jajarannya menyukseskan program Bulan Vaksinasi Nasional dalam rangka pengendalian PMK.
1. Vaksinasi 100 persen untuk sapi, kambing dan domba

Suparmono menjelaskan, capaian vaksinasi PMK pada bulan Januari 2024 berdasarkan laporan Puskeswan se-Kabupaten Sleman adalah sebanyak 2.333 dosis sapi dan 161 dosis kambing dan domba.
"Sehingga persentase capaian vaksinasi PMK Kabupaten Sleman pada bulan Januari sebesar 100 persen," jelas Suparmono, Kamis (6/2/2025).
2. Mendapat tambahan 6 ribuan dosis vaksin

Suparmono menambahkan, vaksinasi PMK dilaksanakan serentak pada bulan Januari-Maret dan Juli-September 2025. Bulan tersebut menjadi Bulan Vaksinasi Nasional sesuai Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 733/KPTS/HK.160//F/01/2025 tanggal 30 Januari 2025 tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku Tahun 2025.
Dengan capaian vaksinasi bulan Januari yang positif, kata Suparmono, Pemerintah Kabupaten Sleman memperoleh kembali kiriman vaksin PMK dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian untuk kegiatan vaksinasi Februari sebanyak 273 botol atau 6.825 dosis.
"DP3 Sleman juga mendorong peternak untuk melakukan vaksinasi PMK secara mandiri. Jadi peternak membeli sendiri vaksin PMK, kemudian meminta bantuan petugas Puskeswan untuk menvaksin ternaknya. Untuk vaksinasi PMK mandiri sebanyak 111 ekor dengan rincian Kapanewon Kalasan sebanyak 78 ekor dan Kapanewon Pakem sebanyak 33 ekor,” papar Suparmono.
Sementara untuk tindakan pengendalian PMK lainnya mencakup kegiatan penegakan diagnosa laboratorium PMK, dilaksanakan di BBVet Wates terhadap sampel dari ternak yang menunjukkan gejala klinis dan ternak yang akan dilalu lintaskan antarprovinsi.
3. Catatan kasus PMK di Sleman, 8 kecamatan masih bebas

Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) per 4 Februari 2025 pukul 23.59 WIB, kasus PMK di Sleman pada periode 1 Desember 2024 - 4 Februari 2025 mengakibatkan 310 ekor kasus sakit, sisa kasus sebanyak 138 ekor, sembuh 132 ekor. Hewan ternak mati sebanyak 22 ekor, dan potong bersyarat sebanyak 18 ekor.
Suparmono menjabarkan, sebaran kasus PMK di Sleman pada periode itu, temuan paling banyak ada di Kecamatan Cangkringan yaitu 34 kasus, Prambanan adalah 28 kasus, Mlati ada 18 kasus, Kalasan sebayak 16 kasus, dan Moyudan ada 16 kasus. Selanjutnya di Pakem ada 15 kasus, Ngemplak ada 7 kasus, Sleman 3 kasus, dan Tempel terdapat 1 kasus.
"Dan di delapan kapanewon (kecamatan) lainnya, yakni Minggir, Godean, Gamping, Seyegan, Ngaglik, Turi, Depok, dan Berbah tidak ada kejadian kasus PMK," urai Suparmono.