Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana, di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (18/1/2025). (Dok. Istimewa)
Sultan menyebut Ki Hajar Dewantara menyatakan kebudayaan sebagai hasil budi manusia yang beradab, lahir dari perjuangan, serta buah interaksi dengan alam, zaman, kodrat, dan masyarakat, sehingga menunjukkan sifatnya yang dinamis. Sutan Takdir Alisjahbana, mengartikulasi pentingnya sifat progresif, untuk membangun Kebudayaan Nasional Indonesia yang modern dan maju, agar sejajar dengan bangsa lain dalam sains, teknologi, dan ekonomi.
“Apabila dikaitkan dengan cita-cita Pandu Nusantara hari ini, maka nilai moral Hamemayu Hayuning Bawana memang harus senantiasa ditransformasi, agar tetap menjadi sebuah budaya hidup atau living tradition. Bahwa budaya bukan sekedar kata benda, tetapi menjadi kata kerja aktif-produktif di era modern, melalui pendekatan teknokratis, sistematis, dan berkelanjutan,” ujar Sultan.
Sultan mencontohkan di lingkup Pemda DIY, budaya organisasi dan reformasi birokrasi didesain, untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan efisien. Tujuannya adalah, menghadirkan layanan publik yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada pencapaian hasil nyata bagi masyarakat.
Salah satu contoh terkini adalah penggabungan beberapa bagian dari Biro Tata Pemerintahan dan Biro Pemberdayaan Masyarakat menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil. “Saya berharap, penyesuaian kelembagaan ini dapat mempercepat terwujudnya Reformasi Kalurahan secara tuntas dan menyeluruh,” ungkapnya.
Kalurahan bukan sekadar menjadi entitas administratif, tetapi sebuah ruang kehidupan yang memberdayakan, mengayomi, dan menjadi fondasi, dari sebuah peradaban yang lebih luhur, untuk memerangi segala bentuk kemiskinan, keterbelakangan, dan kesenjangan.
“Dengan didukung penyelenggara negara yang bekerja cerdas dan berkeadilan; pengajar dan pelajar yang inovatif dan ikhlas berlandaskan keilmuan; rohaniawan yang mengamalkan kesalehan ritual dan kesalehan publik; wirausahawan yang inovatif, dan warga yang kreatif, maka Insyaallah, cita-cita luhur Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana, dapat dicapai,” tutup Sultan.