Survei Dinkes: 95,7 Warga Sleman Patuh Pakai Masker

Protokol kesehatan rata-rata sudah diterapkan dengan baik

Sleman, IDN Times - Kepatuhan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan di Kabupaten Sleman bisa dikatakan sudah cukup baik. Dari hasil survei yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, kepatuhan masyarakat dalam memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun maupun hand sanitizer, menjaga jarak, hingga mengurangi mobilitas berada di atas 80 persen.

Baca Juga: Vaksinasi Capai 85,5 Persen, Dinkes Sleman: Herd Immunity Aman Asal Prokes Diterapkan

1. Lakukan survei ke 628 responden

Survei Dinkes: 95,7 Warga Sleman Patuh Pakai MaskerIlustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menjelaskan, dari hasil survei yang dilakukan kepada 628 responden, di dapati tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker mencapai 95,7 persen. Lalu, kepatuhan untuk mencuci tangan menggunakan sabun maupun hand sanitizer berada pada angka 93,3 persen.

"Tingkat kepatuhan diri dalam menjaga jarak 1,5 meter masih 84,1 persen. Lalu tingkat kepatuhan diri dalam menjauhi kerumunan 89,5 persen dan tingkat mengurangi mobilitas di angka 87,1 persen," ungkapnya pada Selasa (26/10/2021).

2. Minta protokol kesehatan bisa lebih ketat dijalankan

Survei Dinkes: 95,7 Warga Sleman Patuh Pakai MaskerIlustrasi cuci tangan. (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Melihat kondisi tersebut, Cahya mengatakan pihaknya akan terus melakukan promosi agar protokol kesehatan ini bisa lebih diketatkan, pihaknya juga meminta agar unsur pemerintahan yang berada paling dekat dengan masyarakat untuk melakukan pengawasan.

"Vaksinasi memang bisa menghambat gelombang ketiga, tapi kalau proses tidak dilakukan, maka bisa muncul gelombang ketiga maupun gelombang-gelombang lainnya," katanya.

3. Awasi pendatang dan pekerja migran

Survei Dinkes: 95,7 Warga Sleman Patuh Pakai MaskerIlustrasi physical distancing di Bandara Soekarno-Hatta (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Cahya tidak menafikan jika saat ini herd immunity di Kabupaten Sleman telah tercapai. Akan tetapi agar situasi aman dan tidak kembali melonjak, maka protokol kesehatan harus tetap dijalankan.

Selain itu, di masa saat ini pihaknya juga meminta agar masyarakat bisa memberikan perhatian lebih pada pendatang dari luar yang datang ke Sleman serta pekerja migran. Meskipun saat ini sudah ada penyekatan di wilayah perbatasan, namun untuk kendaraan pribadi, terkadang masih bisa lolos dari penyekatan.

"Hati-hati di Sleman banyak pekerjaan migran. Kalau ada yang datang dari luar negeri, meskipun sudah disortir di pusat, tapi juga harus diawasi di lingkungan masing-masing," paparnya.

Baca Juga: Satu Siswa Positif, Disdik Sleman Swab 1 Kelas SMP di Pakem 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya