Rekor, Merapi Keluarkan 52 Kali Awan Panas Guguran dalam Sehari

Jarak luncur hingga 3.000 meter

Sleman, IDN Times - Pada Hari Rabu (27/1/2021), Gunung Merapi tercatat mengeluarkan awan panas guguran hingga 52 kali.

Dari data yang dimiliki oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), luncuran awan panas tersebut diketahui semuanya mengarah ke Barat Daya, yakni ke hulu Kali Krasak dan Boyong.

Baca Juga: Merapi Erupsi, Warga Turgo Mulai Mengungsi

1. Jarak luncur terjauh 3 km

Rekor, Merapi Keluarkan 52 Kali Awan Panas Guguran dalam SehariAwanpanas guguran Gunung Merapi. Dok: BPPTKG

Hanik Humaida, Kepala BPPTKG mengungkapkan, dari periode pengamatan pukul 06:00 hingga 24:00 WIB, maksimum jarak luncuran awanpanas guguran Gunung Merapi sejauh 3.000 meter, yang terjadi pada pukul 12:53 WIB. Jika dibandingkan dengan luncurkan awan panas sejak awal erupsi pada 4 Januari 2021 lalu, awan panas guguran yang terjadi ini juga masuk dalam luncuran paling jauh.

"Jarak luncur terjauh 3 km dari puncak," ungkapnya.

2. Jarak luncur masih dalam radius aman

Rekor, Merapi Keluarkan 52 Kali Awan Panas Guguran dalam SehariAwan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021) ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/

Meski luncuran awan panas guguran terjadi sejauh 3 km, Hanik menjelaskan jika jarak tersebut masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG. Menurut Hanik, sejak 5 November 2020 lalu, BPPTKG telah mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas di sepanjang radius 5 km.

"Jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, yaitu sejauh 5 km dari Puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut," terangnya.

3. Sempat terjadi hujan abu

Rekor, Merapi Keluarkan 52 Kali Awan Panas Guguran dalam SehariAngin berembus di lereng Gunung Merapi terlihat dari kawasan Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Menurut Hanik, akibat dari kejadian awan panas guguran ini, beberapa daerah di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, dan beberapa lokasi di Kabupaten Klaten melaporkan telah terjadi hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal. Untuk itu, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat bisa lebih mengantisipasi kejadian hujan abu serupa.

“Hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian awan panas guguran. Untuk itu masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti dengan menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air," paparnya.

Baca Juga: Kumpulan Video Letusan Merapi, Sirine Tanda Peringatan Telah Menyala

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya