Pasar Gentan Diresmikan Diharapkan Mampu Bersaing dengan Toko Modern
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pasar Rakyat Gentan hari ini diresmikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Peresmian dilakukan untuk menandai selesainya tahapan revitalisasi yang dilakukan dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2017 sebesar Rp6 miliar.
Pasar yang terletak di Jalan Kaliurang Km 10, Sleman mempunyai luas 1.925 meter persegi, mampu menampung sebanyak 261 pedagang.
Baca Juga: Tahun Ini Kementerian Perdagangan Targetkan Revitalisasi 143 Pasar
1. Diharapkan pasar rakyat miliki daya saing dengan toko modern
Agus menjelaskan, pembangunan maupun revitalisasi pasar rakyat sendiri bertujuan agar menjadi bersih, sehat aman nyaman dan terawat. Selain itu, agar pasar rakyat tidak kalah dan memiliki daya saing dengan toko modern yang saat ini menjamur.
"Pada kesempatan ini kami mengharapkan agar pasar rakyat yang sudah baik ini dapat dikelola dan dipelihara dengan baik serta konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada para pengunjung serta para pedagang, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sleman," terangnya.
2. Revitalisasi dikerjakan selama 75 hari
Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan, proses pengerjaan pembangunan Pasar Gentan sediri dimulai sejak 13 Oktober dan berakhir pada 26 Desember 2017. Setidaknya, proses pembangunan ini memerlukan waktu selama 75 hari.
"Desember bangunan fisik selesai 100 persen. Prinsipnya (pasar rakyat) jangan sampai ketinggalan," terangnya.
3. Akan lakukan revitalisasi tiga pasar lagi
Menurut Sri Purnomo, pada tahun ini pemerintah berencana merevitalisasi tiga pasar rakyat lainnya dengan anggaran sebesar Rp6,3 miliar. Namun karena terjadi pandemik COVID-19 rencana tersebut harus ditunda.
"Revitalisasi pasar Ngino, Sambilegi, Jangkang tertunda karena adanya COVID-19. Sebenarnya cukup banyak pasar di Sleman yang perlu direvitalisasi, diharapkan ketika COVID-19 selesai bisa di lanjutkan," paparnya.
Baca Juga: Objek Wisata Dibuka, Kera di Kaliurang Turun Gunung