Desa Tirtoadi Lokasi Pertemuan Jembatan Junction Tol Yogya-Solo-Bawen 

Di Desa Tirtoadi 6 padukuhan terkena dampak pembangunan tol 

Sleman, IDN Times - Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY tengah mempersiapkan pembangunan tol Solo-Yogyakarta-Bawen.

Krido Suprayitno, Kepala Dispertaru DIY menjelaskan, untuk menghubungkan antar tol, pihaknya akan membangun jembatan junction yang direncanakan akan banyak memakan lahan di desa Tirtoadi, Mlati, Sleman.

Baca Juga: Baru Selesai Dibangun, Rumah Kades Tirtoadi Sleman Terpaksa Dirobohkan

1. Di Tirtoadi, trase Solo-Yogyakarta-Bawen akan bertemu

Desa Tirtoadi Lokasi Pertemuan Jembatan Junction Tol Yogya-Solo-Bawen Krido Suprayitno, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY. IDN Times/Siti Umaiyah

Krido menjelaskan, jembatan junction adalah jembatan yang  pertigaan yang akan menghubungkan antar trase. Menurutnya, jembatan junction berbeda dengan jembatan susun.

"Kita akan mengakhiri trase Yogyakarta-Solo di Tirtoadi. Mengapa Tirtoadi dulu yang kita beri sosialisasi, karena di sini akan ada jembatan junction. Yaitu pertigaan dari Yogyakarta-Solo, Bawen, dan Yogyakarta-Kulonprogo. Kita berusaha mengkondisikan lokasi yang banyak terdampak jembatan junction," katanya pada saat sosialisasi di Balai Desa Tirtoadi pada Selasa (28/1).

2. Sebanyak 6 padukuhan di Desa Tirtoadi terkena dampak pembangunan tol

Desa Tirtoadi Lokasi Pertemuan Jembatan Junction Tol Yogya-Solo-Bawen Sosialisasi tol Yogyakarta di Balai Desa Tirtoadi. IDN Times/Siti Umaiyah

Krido menjelaskan terdapat enam padukuhan di Tirtoadi terdampak pembangunan jalan tol. Enam padukuhan tersebut yakni Ketingan, Rajeg Lor, Kaweden, Gomblang, Janturan, dan Sanggrahan. 

"Secara keseluruhan terdapat 838 bidang terdampak terdiri dari tanah kas desa dan milik warga," ungkapnya.

3. Banyak tanah yang sudah berganti kepemilikan

Desa Tirtoadi Lokasi Pertemuan Jembatan Junction Tol Yogya-Solo-Bawen Krido Suprayitno, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY. IDN Times/Siti Umaiyah

Kendala yang dihadapi saat sosialisasi di Tirtoadi, yakni banyaknya tanah yang sudah berganti kepemilikan, sehingga pihaknya harus menelusuri kepemilikan tanah yang baru.

"Hari ini hampir 25% pemilik tanah tidak hadir, karena sudah berganti kepemilikan. Banyak pemilik tanah di luar Tirtoadi. Penelusuran kepemilikan tanah yang baru nanti akan dilakukan bersama petugas lapangan dikomandani pak lurah," katanya.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol, Dipastikan Tak akan Ganggu Selokan Mataram 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya