Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bupati Sleman Rencanakan PTM SMP Digelar Mulai Oktober

Ilustrasi siswa SMPN dan orang tuanya (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Sleman, IDN Times - Pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Sleman direncanakan akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, diperkirakan Bulan Oktober 2021 sekolah tatap muka bagi SMP bisa diselenggarakan.

"Rencana Oktober ini, karena kemarin sudah ada arahan dari Kementerian juga. Sudah mulai membuka tapi dengan persyaratan guru dan siswa sudah divaksinasi," ungkapnya pada Kamis (16/9/2021).

1. Akan dilakukan serentak di semua SMP

default-image.png
Default Image IDN

Kustini menjelaskan, rencana tatap muka ini rencananya akan dilakukan serentak di semua SMP. Di mana nantinya siswa hanya masuk dua kali selama seminggu.

"Satu minggu dua kali masuknya. Semua serentak di SMP. Dalam satu hari masuk hanya 3 jam," terangnya.

2. Akan berdasarkan zona

Ilustrasi siswa. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Meski akan dibuka serentak, namun dalam pembukaannya juga akan melihat peta epidemiologi kalurahan setempat. Di mana ketika sekolah berada di zona merah, maka pembelajaran akan ditangguhkan terlebih dahulu.

"Kita sudah mulai hijau semua. Patokan berdasarkan kalurahan, tempat sekolah di situ," terangnya.

3. Sudah penuhi syarat

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana IDN Times/Siti Umaiyah

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana menyampaikan, jika dilihat dari syarat yang ada, secara umum sudah terpenuhi. Mulai dari SOP, sarana prasarana maupun capaian vaksinasi. Untuk sekolah sendiri juga telah diminta mengajukan permintaan persetujuan orangtua. Ketika orangtua tidak mengizinkan, masih tetap diakomodasi dengan pembelajaran daring.

"Intinya kalau orangtua belum mengizinkan ya anaknya gak usah tatap muka dulu. Dan aturan tatap muka juga sudah kami sampaikan, demikian juga di nota dinas sudah kami sampaikan, sepekan itu masuk berapa kali, berapa jam semuanya sudah kami lampirkan," terangnya.

Sementara itu, untuk vaksinasi bagi siswa maupun guru di Sleman sudah melebihi 90 persen. Tinggal beberapa guru atau siswa yang belum bisa divaksinasi lantaran sempat terpapar COVID-19 dalam tiga bulan terakhir maupun saat vaksinasi sedang sakit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Umaiyah
Paulus Risang
Siti Umaiyah
EditorSiti Umaiyah
Follow Us