2 Kasus COVID-19 Ditemukan saat Swab Sampling Sekolah di Sleman 

Swab di sekolah rutin digelar setiap hari Kamis 

Sleman, IDN Times - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman melakukan tes swab sampling sebagai evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang dilakukan sejak awal Oktober 2021 lalu. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana menjelaskan hasil swab sampling ditemukan dua kasus positif COVID-19 dari satu sekolah yang berada di Kapanewon Pakem.

"Sekolah sudah kami tutup satu minggu. Setelah itu sekolah buka lagi, dan sampai saat ini kami belum mendapat laporan dari sekolah kalau ada kasus baru," ungkapnya pada Rabu (17/11/2021).

1. Besok Kamis akan ambil sampel di sekolah yang berbeda

2 Kasus COVID-19 Ditemukan saat Swab Sampling Sekolah di Sleman Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ery menjelaskan swab sampling telah dilakukan terhadap siswa dan warga sekolah di 17 kapanewon, maka mulai minggu ini pihaknya mulai menyasar kapanewon dari urutan awal lagi. Sedangkan untuk sekolah yang menjadi sasaran akan dipilih SD atau SMP yang berbeda.

"Semua kapanewon sudah kita swab sampling. Besok Kamis kembali ke kapanewon awal dengan sasaran sekolah yang berbeda," katanya.

Baca Juga: Hadapi PSM Makasar, PSS Sleman Tanpa Irfan Jaya    

Baca Juga: Tebing Longsor di Prambanan Sleman, Sebuah Rumah Terdampak

2. Rutin lakukan swab setiap minggu

2 Kasus COVID-19 Ditemukan saat Swab Sampling Sekolah di Sleman Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Swab sampling akan terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sebagai evaluasi PTM dan pencegahan klaster COVID-19 di sekolah. Penyelenggaraan akan dilakukan setiap hari Kamis dengan cara bergiliran. 

"Setiap seminggu sekali kita lakukan, selama ini evaluasinya bagus," terangnya.

3. Meminta protokol kesehatan terus diterapkan di sekolah

2 Kasus COVID-19 Ditemukan saat Swab Sampling Sekolah di Sleman Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana IDN Times/Siti Umaiyah

Minimalkan terjadinya klaster di sekolah, Ery mengajak semua warga sekolah maupun orangtua siswa turut mengawasi dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mengingat saat ini ratusan TK, SD maupun SMP di Sleman telah menyelenggarakan PTM terbatas.

"Kita selalu menekankan untuk prokes. Baik jenjang SD, SMP, TK. Orangtua juga harus mengawasi secara ketat. Hal ini agar tatap muka berjalan dengan aman," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya