Sempat Vakum 20 Tahun, IKA PMII DIY Akhirnya Punya Pengurus Baru
- IKA PMII DIY memiliki pengurus baru untuk periode 2025-2030 dengan tema 'Mengistimewakan Yogyakarta, Membangun Indonesia'.
- Aan Marom berharap organisasi alumni ini berkembang di sektor strategis, mendukung program FLF, dan memperbaiki pendidikan.
- Acara pengukuhan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan dikemas dengan visualisasi yang meriah namun tetap sakral.
Yogyakarta, IDN Times – Setelah 20 tahun vakum, Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (IKA PMII DIY) miliki pengurus baru untuk periode 2025-2030. Mengusung tema pengukuhan Mengistimewakan Yogyakarta, Membangun Indonesia’ menegaskan Yogyakarta bukan hanya dikenal sebagai kota pendidikan, tapi juga bagian penting dalam gerakan.
“Yogyakarta bukan hanya dikenal sebagai kota pendidikan tapi juga episentrum gerakan intelektual dan kebudayaan. Sesuai dengan tema pengukuhan, 'Mengistimewakan Yogyakarta, Membangun Indonesia',” ujar Ketua Umum IKA-PMII DIY, Ahmad Anfasul Marom, Jumat (1/8/2025).
1. Berharap isi sektor strategis
Pria yang akrab disapa Aan Marom berharap organisasi alumni ini terus berkembang mengisi sektor-sektor strategis yang berdampak positif terhadap pembangunan bangsa dan negara. “Perlu menjalin kerja sama dan kolaborasi lintas sektor strategis supaya diaspora alumni bisa berdampak lebih luas lagi. Ya setidaknnya tidak terus berjubel di sektor politisi dan akademisi,” ujarnya.
IKA-PMII DIY juga mendukung sepenuhnya program FLF (Future Leaders Fellowship) yang telah diinisiasi oleh Pengurus Besar di 16 titik Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia. Untuk mendukung program itu Pengurus Wilayah IKA-PMII DIY sedang menyiapkan program-program Master Class yang sekiranya in line dan related dengan kebutuhan generasi kader masa kini. Antara lain bidang-bidang startup, bisnis, content creator, pendidikan dan teknologi pertanian. Menurutnya ini penting guna membangun sinergi antara alumni dan kader-kader PMII.
2. Dukung perbaikan pendidikan
Aan juga menandaskan bahwa ini merupakan momentum penting bagi Ikatan Alumni untuk konsolidasi dan mengaktivasi kembali organisasi yang sejak dua puluh tahun lalu mati suri (2004-2025). Selain acara simbolik launching buku ‘Diaspora Kaum Pergerakan: Sejarah PMII DIY dari tahun 1960-2024’ juga digelar.
“Forum ini juga strategis bagi pemangku perguruan tinggi dan IKA-PMII DIY untuk berkolaborasi memberi sinyal-sinyal perbaikan terhadap persoalan-persoalan pendidikan. Khususnya terkait dengan SDM dan UKT (Uang Kuliah Tunggal) mahasiswa yang sempat bergejolak, di sisi lain pemerintah juga sedang mendorong SDM unggul dan Indonesia Emas 2045,” ungkap Aan.
Aan juga menyampaikan komitmennya untuk mempererat jalinan silaturhami alumni dan menjadikan organisasi IKA sebagai rumah bersama bagi para kader dan diaspora alumni.
3. Berjalannya acara
Acara pengukuhan kali ini dihadiri langsung oleh Majelis Pertimbangan PB IKA-PMII, Sultonul Huda, Wakil Ketua PB IKA-PMII, Zaini Rachman, dan Sekjen PB IKA-PMII, Muhammad Nurpurnamasidi, yang sekaligus Anggota Komisi X DPR RI. Turut hadir Anggota DPD RI, Hilmi Muhammad, lalu Anggota DPR RI, Kaisar Abu Hanifah, para kepala daerah Kabupaten/Kota, Kapolda, Danrem, Dirjen Dikti Saintek, para rektor, tokoh agama, dan OKP di DIY. Menurut panitia kurang lebih 385 orang yang hadir memenuhi ruangan Main Hall UNU Yogyakarta.
Acara dikemas dengan visualisasi yang meriah tanpa menanggalkan sakralitas pengukuhan. Ketua Umum Tanfidiyah PW.NU DIY, Zuhdi Muhdlor yang sekaligus kader PMII Jogja mengaku tersentuh hatinya saat menyanyikan lagu Mars PMII. Sebelum memulai prosesi pembacaan doa, dengan nada yang terbata-bata ia menyampaikan “Hati saya tersentuh sempat meneteskan air mata tadi saat menyanyikan Mars PMII teringat masa-masa mahasiswa,” ungkapnya.
Menurut ketua panitia, Edwin Ristianto, nuansa sakral itu memang didisain sedari awal mulai dari barisan hadroh saat penyambutan tamu di lobby, screening video sejarah PMII, pementasan tari tradisional Jawa “Niti Laku”, pembacaan ayat Suci al-Quran, menyanyikan Indonesia Raya, Mars dan Hymne PMII.