Sempat Pulang, Puluhan Warga Rentan Kalitengah Lor Kembali Mengungsi

28 Jan 2021, 08:48 WIB

Warga yang mengungsi ke barak pengungsian Merapi di tahun 2021. IDN Times/Tunggul Damarjati

Sleman, IDN Times - Setelah sempat dipulangkan secara serentak pada Selasa (26/1/2021), puluhan warga rentan dari Padukuhan Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, kembali mengungsi pada Rabu (27/1/2021) malam.

Panewu Cangkringan, Suparmono mengungkapkan, setidaknya ada 41 orang dari kelompok rentan yang sempat kembali ke pengungsian setelah aktivitas Gunung Merapi meningkat pada Rabu. Semuanya merupakan lansia.

"Semalam 41 seluruhnya lansia simbah-simbah yang ada di barak pengungsian Glagah (Banjarsari)," ungkapnya pada Kamis (28/1/2021).

1. Sempat merasa khawatir

Ilustrasi. Senam dilakukan para lansia di barak pengungsian. IDN Times/ Siti Umaiyah

Suparmono menjelaskan, para lansia ini memilih untuk kembali ke barak lantaran masih merasa khawatir. Meskipun rekomendasi dari BPPTKG menjelaskan bahwa ancaman bahaya erupsi Merapi beralih ke Selatan-Barat Daya, namun ketika masih ada pengungsi yang datang, pihak pemerintah masih akan menampung.

"Mereka mengatakan, mengungsi karena di rumah masih merasa deg-degan. Ada berapapun yang ada di barak, tetap kami berikan yang terbaik untuk mereka," jelasnya.

2. Setelah sarapan kembali merumput

Senam dilakukan para lansia di barak pengungsian. IDN Times/ Siti Umaiyah

Suparmono menerangkan, pada pagi ini dari 41 orang lansia yang mengungsi, hanya ada 5 yang bertahan. Sedangkan yang lainnya harus ke atas untuk merumput karena memiliki tanggungan ternak.

"Setelah makan pagi beliau pulang ke rumah masing-masing. Namun masih ada 5 lansia yang bertahan di barak pengungsian Glagaharjo. Karena mereka tidak memiliki tanggungan ternak atau untuk merumput," paparnya.

3. Di Barak Purwobinangun, total ada 145 pengungsi

Default Image IDN

Sementara itu, di Barak Purwobinangun tercatat ada sebanyak 145 pengungsi yang berasal dari Padukuhan Turgo, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Jumlah tersebut terdiri dari 73 laki-laki, 72 perempuan, 3 balita, 1 ibu hamil, 15 lansia laki-laki, serta 11 lansia perempuan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto menerangkan, warga Turgo ini memang diminta mengungsi lantaran ditakutkan ada kemungkinan letusan Merapi yang lebih besar.

"Ada peningkatan (aktivitas) dari BPTTKG dimungkinkan Merapi potensi lebih besar. Ngambil langkah pengungsi bawa ke sini," terangnya.