Selama 15 Hari Angka Kematian Pasien COVID di Sleman hingga 108 Kasus

Sleman, IDN Times - Angka kematian terkonfirmasi Covid-19 di Sleman selama bulan Maret 2022 mencapai 108 kasus. Koordinator Posko Dekontaminasi COVID-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto mengungkapkan data tersebut merupakan akumulasi dari awal bulan hingga 15 Maret 2022.
"Bulan Maret sampai tanggal 15, jumlah pemakaman 108 yang dilaksanakan dari posko 42 sisanya Satgas Kalurahan," ungkapnya pada Selasa (15/3/2022).
1. Pasien meninggal rata-rata mempunyai komorbid

Lilik menjelaskan mayoritas pemakaman di Bulan Maret merupakan pasien yang menjalani yang memiliki komorbid dan telah dirawat di rumah sakit.
"Mayoritas (kasus meninggal) perawatan di RS, sedangkan yang meninggal di rumah 11 orang. Kebanyakan pemakaman dilakukan di Kapanewon Depok, Ngaglik, dan Gamping," terang Lilik.
2. Gencarkan vaksinasi booster

Tak hanya angka kematian yang tinggi, kasus harian penambahan Covid-19 masih berada di atas angka 200 kasus setiap harinya. Bahkan pada tanggal 10 Maret 2022, tercatat sebanyak 555 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Khamidah Yuliatin memaparkan untuk menekan angka kematian dan penambahan kasus positif, Sleman melakukan percepatan booster dan kemudahannya agar dapat diakses masyarakat.
"Percepatan booster harus dapat diakses oleh masyarakat. Ini kami mengadakan kolaborasi dengan OPD di Kabupaten Sleman terutama Dinas PMK untuk mengadakan vaksinasi booster secara serentak di kelurahan se Kabupaten Sleman. Pada tanggal 17 hingga 27 Maret 2022 sesuai jadwal masing-masing kelurahan," paparnya.
3. Target turunkan positivity rate di bawah 5 persen

Selain booster, Khamidah Yuliati menjelaskan Sleman perlu meningkatkan upaya 3T, serta menurunkan positivity rate di bawah 5 persen.
"Caranya dengan menurunkan hunian RS akibat COVID-19 serta menurunkan angka kematian serta memastikan diagnosis penyakit, apakah meninggal karena COVID-19 atau komorbidnya," jelas Khamidah.