Rektor UII Baca Puisi Tolak RUU TNI, Mahasiswa Tanya Rektor UGM Mana?

- Aksi solidaritas menolak revisi UU TNI digelar di halaman Gedung Balairung, UGM
- Rektor UII, Fathul Wahid menyuarakan penolakan RUU TNI lewat puisi 'Kami Malu Pak Dirman'
- Massa aksi juga menanyakan keberadaan Rektor UGM, Ova Emilia dalam mimbar bebas itu
Sleman, IDN Times - Aksi solidaritas dan mimbar bebas menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) digelar di halaman depan Gedung Balairung, UGM, Sleman, DIY, Selasa (18/3/2025) siang.
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid ikut serta dalam aksi tersebut. Fathul menyatakan sikapnya menolak RUU TNI karena dianggap akan menghidupkan kembali dwifungsi prajurit seperti era Orde Baru (Orba).
1. Puisi 'Kami Malu Pak Dirman'

Fathul tak berorasi, tapi ia memilih menyuarakan penolakan RUU TNI ini lewat bait-bait puisi berjudul 'Kami Malu Pak Dirman'.
Puisi mengutarakan perasaan malu ketidakmampuan menjaga perjuangan Jenderal Besar Soedirman dari bayang-bayang dwifungsi TNI.
...
Engkau berjuang agar tentara secara taat norma, agar kuasa kembali ke rakyat
Tapi kini ada yang lupa bahwa demokrasi butuh sipil yang kuat.
Pak Dirman, pernah kau mengajari gerilya melawan musuh dengan keterbatasan untuk Indonesia yang paripurna.
Bukan untuk mencuri kesempatan mendapatkan jabatan.
Pak Dirman, kami takut langkahmu sia-sia.
Kala cita-citamu ditikam dari dalam, bila mereka lupa bahwa negeri ini harus dipimpin oleh suara rakyat sendiri, Pak Dirman, ajari kami lagi tentang perjuangan tanpa pamrih.
Perihal tentara yang mengabdi, bukan yang berkuasa atas negeri..." demikian bunyi penggalan puisi tersebut.
2. Peserta aksi tanya keberadaan Rektor UGM

Selesai membacakan puisinya, Fathul mendapatkan apresiasi meriah dari peserta aksi yang juga menanyakan keberadaan Rektor UGM, Ova Emilia dalam mimbas bebas itu.
"Hidup rektor UII, hidup rektor UII. Mana rektor UGM, mana rektor UGM?," pekik massa aksi bersamaan.
Ova memang tak tampak sejak aksi dimulai, sekalipun beberapa dosennya terlihat ikut serta. Mereka antara lain Dosen FIB UGM, Achmad Munjid; Dosen Hukum Tata Negara FH UGM, Herlambang Wiratraman; dan Dosen Sekolah Vokasi UGM, Yudistira Hendra Permana.
Terpisah, Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius menyebut hari ini Ova tengah berada di Jakarta karena harus menemui majelis wali amanat (MWA) kampusnya. Selain itu, kata Andi Sandi, pihaknya tak menerima undangan aksi yang ditujukan khusus untuk Ova.
"Kalau undangan saya belum terima, cuma flyer saja yang disampaikan. Jadi, undangannya itu kan kepada mahasiswa dan dosen, tetapi secara spesifik kepada ibu rektor, nggak," kata Andi Sandi saat dihubungi.
Andi Sandi pun memastikan bahwa rektorat tak membatasi atau melarang kegiatan yang merupakan bagian dari kebebasan akademik para mahasiswa dan dosen.
3. Dosen setel video aksi Koalisi Masyarakat Sipil di Hotel Fairmont di kelas

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pergerakan Dema FH UGM, Markus Togar Wijaya menuturkan aksi mimbar bebas penolakan RUU TNI diikuti tak hanya civitas dari universitasnya tapi juga dari kampus lain. Menurutnya, ada dosen dari kampusnya yang sengaja meliburkan mata kuliah agar mahasiswanya bisa ikut aksi hari ini.
"Kemarin kalau teman-teman melihat video kawan-kawan koalisi masyarakat mendobrak hotel (Fairmont) itu, itu bahkan Mas Herlambang (Herlambang Wiratraman, dosen tata negara UGM) tayangkan videonya di kelas. Itu bentuk masyarakat menagih partisipasinya mereka," ujar Togar.