Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengenalan mesin Pyrolistic Machine 15. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Bank Sampah Go-Green, Cupuwatu II, Purwomartani, Kalasan, memiliki mesin pengolah sampah. Alat yang diberi nama Pyrolistic Machine 15,  adalah mesin pengolah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Berbagai sampah plastik mulai kresek, bekas makanan, minuman, dimasukan pada mesin dengan suhu panas 400 derajat. Setelah empat jam, tumpukan berubah menjadi BBM yang bisa digunakan untuk kendaraan.

"Jadi Pyrolistic Machine 15 hasil dari Yayasan Get Plastic Indonesia. Mesin ini bisa mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, seperti solar dan bensin," ungkap Pendiri Yayasan Get Plastic Indonesia, Dimas Bagus Wijanarko, Senin (3/6/2024). 

Pyrolistic Machine 15 dapat mengolah 1 kg sampah plastik menjadi BBM kurang lebih 1 liter. Kapasitas mesin yang digerakkan dengan tenaga gas dan listrik itu bisa mengolah 20 kg sampah plastik dalam sekali kerja. Limbah dari pengolahan BBM ini juga bisa dibuat berbagai kerjainan yang bernilai.

1. Hasil BBM telah diuji dan tidak ada masalah

Hasil olahan mesin Pyrolistic Machine 15. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Dijelaskan Dimas, hasil BBM telah diuji coba pada kendaraan mobil operasional Yayasan Get Plastic Indonesia selama tiga tahun terakhir. Hasilnya tidak ada masalah yang timbul pada kendaraan. "Tidak ada masalah, kemarin perjalanan dari Jakarta, Bogor, Madiun, sampai Bali. Untuk uji coba labnya sudah dilakukan di LEMIGAS, Sucofindo dan Pertamina," jelas Dimas.

Dimas mengatakan pengembangan penelitian dimulai sejak tahun 2013. Beberapa kompetisi pernah dimenangkan oleh mesin ini, mulai dari ajang internasional di Jerman mendapat juara 1, awal tahun ini juga memenangkan kompetisi yang digelar ITB.

Pihaknya juga melakukan pendampingan di 33 wilayah di seluruh Indonesia. "Di Sumatera Barat, lalu ada di Sungai Pinang, Kepulauan Seribu, mereka masih menggunakan dengan program 3 kg sampah tuker 1 liter BBM," ujarnya.

Diungkapkan Dimas, beberapa wilayah juga menerapkan teknologi ini. Disebutnya ada daerah yang menerapkan program ekoedu wisata, sehingga ekologi terjaga, edukasi terhadap lingkungan dan wisata bisa berjalan.

2. Tahap penjajakan menjadi BBM Trans Jogja

Editorial Team

Tonton lebih seru di