70 Rapid Test Tak Cukup untuk 250 Personel Medis RSUP Sardjito

Rapid test untuk tenaga medis yang bergejala COVID-19

Sleman, IDN Times – Rapid test yang dijanjikan pemerintah pusat telah diterima Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito pekan lalu. Sedianya rapid test itu akan digunakan untuk tim medis yang selama ini bertugas menangani pasien-pasien COVID-19.

“Kami pergunakan lebih dulu untuk tim medis yang menjadi garda depan penanganan pasien COVID-19,” kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Sardjito Banu Hermawan, Selasa (31/3).

Baca Juga: Tim Peneliti Farmasi UGM Temukan Penangkal Virus Corona

1. Rapid test digunakan untuk tenaga medis yang menunjukkan gejala COVID-19

70 Rapid Test Tak Cukup untuk 250 Personel Medis RSUP SardjitoDok.IDN Times/Istimewa

Jumlah rapid test yang diterima ada 70 biji. Itu dinilai masih kurang untuk memenuhi kebutuhan seluruh awak medis yang menangani pasien COVID-19.

“Tim medis kami bergantian (bertugas) ya. Jumlahnya 250 personel,” kata Banu.

Meski belum memenuhi semua awak medis, pihak rumah sakit belum berencana meminta penambahan rapid test.

“Kami pakai yang ada dulu. Buat garda depan yang ditemukan ada gejala,” kata Banu.

2. Pasien positif COVID-19 yang sudah sembuh tanpa alat bantu ventilator

70 Rapid Test Tak Cukup untuk 250 Personel Medis RSUP SardjitoIlustrasi ruang isolasi di RSUP dr Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara, bertambah satu lagi pasien positif COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh di RSUP Sardjito. Pasien berjenis kelamin perempuan itu berusia 30 tahun dan berasal dari Sleman. Ia dirawat sejak 17 Maret 2020 dan dinyatakan positif COVID-19 pada 23 Maret 2020 lalu.

Hasil penelusuran riwayat perjalanan menjelaskan pasien tersebut baru pulang dari Jakarta. Ketika datang, pasien mempunyai gejala awal waktu itu sesak napas dan batuk pilek.

“Tapi pasien tak memerlukan alat bantu ventilator selama perawatan,” kata Banu.

3. Dinyatakan sembuh per 30 Maret 2020 setelah tiga kali negatif test swab

70 Rapid Test Tak Cukup untuk 250 Personel Medis RSUP SardjitoPetugas merawat pasien diduga corona Februari lalu. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Kemudian pada 30 Maret 2020, pasien dinyatakan sembuh setelah hasil test swab yang keluar pada 30 Maret 2020 adalah negatif. Pernyataan sembuh setelah melalui test swab sebanyak tiga kali dan ketiganya memberi hasil negatif.

“Ini bukti penyakit COVID-19 bisa disembuhkan,” kata Banu. 

Baca Juga: UGM Segera Luncurkan Sistem Pelacakan COVID-19

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya