Pernah Diduduki Soekarno, Kursi Museum di Tamansiswa Rusak

07 Jun 2023, 14:39 WIB

Kursi di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - Kursi yang pernah diduduki oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno yang berada di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya rusak akibat kerusuhan massa, Minggu (4/6/2023) malam. Tidak hanya Soekarno, kursi milik Ki Hadjar Dewantara itu juga pernah diduduki sejumlah tokoh besar lainnya.

"Itu kursi terasnya Ki Hadjar Dewantara yang digunakan untuk menerima tamu-tamu beliau. Banyak tokoh-tokoh besar yang dulu pernah duduk di situ," kata Kepala Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, Ki Murwanto, Rabu (7/6/2023).

1. Pernah digunakan sejumlah tokoh

Museum Tamansiswa Dewantara Kriti Griya. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sejumlah tokoh yang pernah duduk di kursi itu. Selain Bung Karno, Wakil Presiden Indonesia pertama, Mohammad Hatta, Jendral Sudirman dan sejumlah tokoh nasional serta luar negeri pernah duduk di kursi itu.

"Dari luar ya Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), kemudian Rabindranath Tagore (Penyair India). Itu sudah pernah di situ semua. Iya (lepas). Kalau secara material fisik mungkin gak seberapa ya, cuma karena ada nilai sejarahnya ini yang tidak ternilai harganya," ungkap Ki Murwanto.

2. Sejumlah barang rusak dan pecah

Dampak kerusuhan antara dua massa, di Museum Tamansiswa Dewantara Kriti Griya, Minggu (4/6/2023) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Selain kerusakan kursi, kerusakan lainnya adalah engsel pintu yang terlepas, pot tanaman di depan museum pecah serta kabel CCTV copot. Sejumlah kerusakan tersebut telah didata dan diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk ditangani.

"Sudah kita bahas di Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Jadi kemari itu kan force majeure dan musibah gitu ya. Jadi beberapa kerusakan sudah didata dan kita serahkan," ujarnya.

3. Pihak-pihak terkait akan bertanggung jawab

Dampak kerusuhan antara dua massa, di Museum Tamansiswa Dewantara Kriti Griya, Minggu (4/6/2023) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Diketahui dua pihak yang berselisih dan berdampak ke Museum Tamansiswa telah berjanji bertanggung jawab. Selain itu dari Polda DIY juga meminta maaf atas kejadian tersebut, dan sudah datang ke Museum Tamansiswa pasca kejadian.

"Sudah kita tangani yang kerusakan-kerusakan kecil itu, oleh majelis luhur. Pak Kapolda DIY Irjen Pol. Suwondo Nainggolan juga meminta maaf, beliau membuka pintu gerbang. Maka beliau secara institusi juga bertanggungjawab," kata dia.