Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemerintah dan DPR Lamban Dinilai Jadi Penyebab Aksi Demo Meluas

Sebuah mobil jadi sasaran massa aksi di Mapolda DIY, Sleman, Jumat (29/8/2025)
Sebuah mobil jadi sasaran massa aksi di Mapolda DIY, Sleman, Jumat (29/8/2025). (IDN Times/Herlambang Jati)
Intinya sih...
  • Tidak ada sikap jelas dari DPR terkait tuntutan demonstran
  • Harus ada perubahan total di DPR dan tindakan konkret dari Prabowo
  • Kapolri harus mengundurkan diri untuk reformasi Polri
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times – Respons DPR hingga Presiden, Prabowo Subianto dinilai lamban dan tidak konkret sehingga membuat eskalasi demonstrasi semakin besar.

Inisiator Forum Cik Ditiro, Masduki, mengungkapkan lembaga eksekutif dan legislatif semestinya segera mengambil berbagai langkah tegas dan jelas.

“Perkembangan sejak kemarin, tadi pagi, sore ini eskalasi semakin tinggi. Kalau Forum Cik Ditiro melihat karena respons dari DPR dari pimpinan Polri dan Prabowo ini lamban. Kedua, tidak to the point,” ungkap Inisiator Forum Cik Ditiro, Masduki, Sabtu (30/8/2025).

1. Tidak ada sikap jelas dari DPR

WhatsApp Image 2025-08-28 at 15.52.24.jpeg
Demo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat berujung ricuh pada Kamis (28/8/2025) sore. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Masduki menyontohkan langkah Ketua DPR RI, Puan Maharani yang hanya menyampaikan permohonan maaf dan berjanji memperbaiki, dinilainya tidak jelas. Menurut Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) itu semestinya harus ada kepastian dari para wakil rakyat di Senayan itu.

“Jadi sebenarnya apa yang akan dilakukan, semua orang bisa minta maaf. Orang sekarang butuh kepastian, misalnya DPR harus segera menghapus semua tunjangan yang kemarin dirancang yang memicu amarah itu. Tunjangan rumah dan fasilitas-fasilitas itu,” kata Masduki.

Menurut Masduki, sejumlah tunjangan itu tidak tepat di era efisiensi anggaran. Menurutnya berbagai tunjangan yang digembor-gemborkan itu melukai masyarakat. “Banyak perilaku lain yang juga memicu amarah, misal flexing anggota dewan, yang tidak berani bicara apapun, dewan yang pendiam seperti tidak mewakili apa yang seharusnya mereka aspirasikan,” ucap Masduki.

2. Harus ada perubahan total di DPR dan tindakan konkret Prabowo

Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto melalui video menanggapi kerusuhan dan kematian pengemudi ojek online Affan Kurniawan saat demonstrasi di DPR RI, Kamis, 28 Agustus 2025. (Dok. Sektretariat Presiden)

Masduki menekankan pada intinya harus ada perubahan total manajemen anggaran untuk DPR yang selaras dengan penghematan. “Intinya harus jelas ini yang ngomong bisa Puan atau Dasco. Intinya kami membatalkan berbagai tunjangan, kemudian aktif bekerja, kemudian jangan banyak bikin statement yang tidak berempati. Fokus bekerja,” ujar Masduki.

Selain itu, Masduki menilai Prabowo tidak menangkap esensi yang dituntut. "Mendatangi keluarga itu kan aspek emosional saja yang muncul atau simbolik. Tapi konkretnya apa? Misal memecat Kapolri, itu clear. Harusnya hari ini diumumkan, Kapolri ganti selesai. Kemudian meninjau ulang berbagai kebijakan yang selama ini menekan masyarakat,” ungkap Masduki.

3. Kapolri harus mengundurkan diri

Kapolri Listyo Sigit (Dok. Humas Polri)
Kapolri Listyo Sigit (Dok. Humas Polri)

Masduki menyebut Kapolri seharusnya mengundurkan diri. “Lalu reformasi Polri, banyak (persoalan), korupsi dan sebagainya. Ini lho tidak direspons sampai detik ini. Ini akan memunculkan esklasi dan puncaknya saya kira hari Senin ya,” ungkap Masduki.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us