Juli, Jumlah Kematian Akibat COVID-19 di DIY Melonjak 6 Kali Lipat

Kematian pasien isoman meningkat 19 kali lipat

Yogyakarta, IDN Times - Angka kematian pasien COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama bulan Juli 2021 melonjak hingga enam kali lipat. Pemda DIY mencatat ada 3.122 kasus kematian sepanjang Juli, dibanding Juni yang sebanyak 525 kasus.

"Peningkatan paling tinggi terjadi di bulan Juli dengan peningkatan hampir enam kali lipat dari 525 kasus pada Juni," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (3/8/2021) dilansir ANTARA.

Baca Juga: Belum Genap Sebulan, Nyaris 700 Pasien Isoman di DIY Meninggal

1. Kasus pasien isoman meninggal naik 19 kali lipat

Juli, Jumlah Kematian Akibat COVID-19 di DIY Melonjak 6 Kali LipatSekda DIY Kadarmanta Baskara Aji. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Aji mengatakan, selama Juli 2021 rata-rata terdapat 101 kasus kematian pasien COVID-19 per hari, mengacu pada data penanganan COVID-19 di DIY.

Jika dilihat dari lokasi penjemputannya, jenazah dari rumah sakit rujukan mencapai 2.034 pada Juli atau meningkat enam kali lipat. Sementara, penjemputan jenazah pasien isolasi mandiri (isoman) meningkat dari 42 pada Juni menjadi 781 pada Juli atau naik 19 kali lipat.

"Kematian ini disumbangkan dua sumber, yang pertama adalah yang sudah ada di rumah sakit dan yang kedua yang isoman. Sebagian besar perjalanan dari rumah ke rumah sakit meninggal, itu bagian dari isoman," tuturnya.

2. Terjunkan nakes pantau pasien isoman

Juli, Jumlah Kematian Akibat COVID-19 di DIY Melonjak 6 Kali LipatSelter Isolasi COVID-19 di University Club (UC) Hotel Universitas Gadjah Mada. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Pemda DIY, kata Aji, meminta pasien COVID-19 yang bergejala untuk menjalani isolasi di selter yang tersedia. Dengan adanya pengawasan insentif dari tenaga kesehatan di selter, diharapkan angka kematian bisa ditekan.

"Kalau memang di isolasi terpusat memberat sakitnya maka nakes isolasi terpusat merekomendasikannya ke rumah sakit," kata dia.

Tak hanya itu, Pemda DIY juga sudah merekrut 100 personel nakes yang ditugaskan secara khusus untuk terjun ke lapangan memantau orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani isoman di rumah.

"Mereka akan mengunjungi ke rumah-rumah atau melakukan telemedicine supaya bisa memantau keberadaan atau kondisi yang isoman sehingga tidak terlambat menangani. Kalau ada saturasi yang menurun bisa segera ditangani teman-teman di lapangan," paparnya.

3. Semua yang positif COVID-19 diusulkan masuk selter

Juli, Jumlah Kematian Akibat COVID-19 di DIY Melonjak 6 Kali LipatIlustrasi pasien yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Senada dengan Aji, Wakil Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, Indrayanto, mengusulkan agar seluruh pasien yang positif COVID-19 baik bergejala maupun tak bergejala untuk menjalankan isolasi terpusat di selter. Dengan begitu pasien bisa mendapatkan akses kesehatan layak yang tidak didapatkan jika isoman di rumah.

"Kami usulkan semua pasien isoman masuk selter untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Di selter layanan kesehatan, kontrol vitamin, gizi, permakanan sampai aktivitas yang membantu pasien secara psikologi bisa teragendakan dengan baik," katanya.

Baca Juga: Satpol PP DIY: Penegakan Prokes di Tingkat RT Terganjal Rasa Pakewuh

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya