SMPN 1 Berbah, Sleman (IDN Times/Herlambang Jati)
Terkait temuan dari ORI DIY, pihak sekolah tidak menampik hal itu. "Sekolah kita menerima itu (ABK) baru tahun ini. Jadi benar-benar belum ada persiapan sama sekali untuk siswa disabilitas," kata Kepala SMPN 1 Berbah, Noor Rohmah Hidayati.
Noor menjelaskan kondisi kedua siswa tersebut sebenarnya tidak ada masalah. Mereka selama ini tetap mengikuti pelajaran, seperti siswa yang lainnya, hanya satu siswa lumpuh tidak bisa mengikuti pelajaran olahraga.
"Kebetulan anak itu tidak bisa jalan. Jadi orangtua yang mengantarkan sampai duduk di bangku. Kita juga menyampaikan ke teman-temannya kalau anak itu minta bantuan, tolong diberitahu bapak ibu guru. Kalau siswa bisa ya kalian (siswa) tolong. Misal pengin jajan atau seperti apa," ujarnya.
Noor menyebut, sebelumnya telah berkomunikasi dengan orang tua siswa tentang apa saja yang dibutuhkan siswa dan bagaimana kebiasaannya. Rumah siswa yang dekat dengan sekolah, dinilainya juga mempermudah untuk berkomunikasi dengan orangtua.
Terkait pembangunan fasilitas seperti jalur khusus dan lainnya, Noor menyebut harus melalui Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas), dan baru bisa dianggarkan tahun depan. Terlebih sekolah merupakan bangunan cagar budaya, yang tidak bisa sembarangan diubah, sehingga pihaknya perlu berkomunikasi dengan Dinas Kebudayaan Sleman.