Mensos Beber Kendala di Sekolah Rakyat: Siswa Homesick

- Gus Ipul mengungkap kendala Sekolah Rakyat: listrik mati, air kurang
- Siswa merasakan homesick dan sakit, namun secara umum bisa diatasi
- Rencana pemerintah bangun Sekolah Rakyat permanen di 100 titik seluruh Indonesia
Sleman, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, mengungkap sejumlah kendala sejak hari pertama pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Tanah Air. Namun, Gus Ipul bilang kendala-kendala yang muncul tersebut tak menimbulkan persoalan berarti buat pelaksanaan program gagasan Presiden Prabowo Subianto ini.
1. Air kurang, listrik mati mendadak

Gus Ipul mengaku mendapat laporan mengenai sejumlah kendala pada fasilitas Sekolah Rakyat yang ditemukan selama pelaksanaan program ini, Senin (14/7/2025) kemarin. Seperti sekolah kekurangan air atau listrik tiba-tiba putus.
"Masalah kurang air, kadang listriknya putus, itu juga bisa kita atasi semua. Itu masalah-masalah yang ada, tapi secara umum, Alhamdulillah, semuanya bisa berjalan," kata Gus Ipul saat meninjau Sekolah Rakyat di Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY atau SR 19, Rabu (16/7/2025).
Sekjen PBNU itu bilang masalah-masalah itu tertangani karena kepala sekolah di tiap-tiap SR juga sudah mendapat pembekalan. Mereka bisa cepat mencari solusi, termasuk salah satunya meminta bantuan atau bekerjasama dengan pemerintah daerah.
2. Siswa sakit dan rindu rumah

Masalah atau tantangan tak cuma dihadapi oleh penyelenggara program, tapi juga pesertanya, yakni para siswa. Kata Gus Ipul, mereka antusias menjadi peserta didik SR. Sekalipun, ada satu dua di antara mereka yang belum terbiasa.
"Ada juga ini yang sakit, ya satu dua (siswa). Ada yang mungkin rindu rumah, ada lah. Masih ada yang begitu, tapi secara umum bisa diatasi," klaim dia.
"Ya, saya lihat sih, anak-anak umumnya kan tadi kelihatan semua, kan, Kita ikuti dialog tadi, ya, baguslah. Mereka bahagia, mereka nyaman. Itu yang penting, mereka nyaman dan mereka bersedia untuk mengikuti pembelajaran di sini dan antusias. Itu yang saya catat, ya. Dan hampir di semua tempat seperti itu," sambungnya.
3. Rencana Sekolah Rakyat di 100 titik tahun depan

Lebih jauh, Gus Ipul mengatakan bila saat ini pemerintah pusat dan daerah tengah bekerja sama menyiapkan Sekolah Rakyat dengan bangunan permanen di 100 titik seluruh Indonesia. Dia bilang, Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi sejak awal pekan ini masih menggunakan bangunan sementara atau aset pemerintah di daerah.
Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota saat ini sedang mencarikan lahan, sementara pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang akan melakukan pembangunan gedungnya.
"Jadi, ini (Sekolah Rakyat yang sekarang) sifatnya sementara hanya untuk satu tahun ke depan. Sekarang sudah dirancang, bulan September insyaallah Kementerian PU sudah memulai membangun di 100 titik itu," tutur Gus Ipul.
"Tapi nanti akan ada partisipasi swasta juga. Jadi bisa lebih dari 100 lah. Tahun ini dibangun, tahun depan insyaallah selesai," pungkasnya.