Mendagri Ungkap Kepala Daerah Tak Ikut Retreat Bakal Ada Orientasi

- Kepala daerah kader PDIP bergabung dalam retreat di Akmil Magelang pada 23 Februari 2025.
- Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan akan ada kepala daerah lain yang akan menyusul bergabung.
- 40 kepala daerah yang belum dilantik akan mendapatkan orientasi terkait sengketa di MK dan Pilkada ulang.
Magelang, IDN Times - Sejumlah kepala daerah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bergabung dalam retreat di Akademi Militer (Akmil) di Magelang. Mereka mulai bergabung dengan kepala daerah lain pada Minggu (23/2/2025) malam.
1. Jumlah peserta bertambah

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengungkapkan akan ada beberapa kepala daerah lagi yang akan menyusul bergabung retreat di Akmil Magelang. Namun, Tito tidak menyebutkan berapa jumlahnya.
“Saya tahu dalam beberapa waktu ini akan ada lagi yang akan bergabung,” ungkap Tito di Akmil Magelang, Minggu (23/2/2025) malam.
2. Kepala daerah tak ikut retreat akan ada orientasi

Tito mengatakan untuk yang tidak bergabung nanti akan ada orientasi, dimungkinkan dengan 40 kepala daerah yang belum dilantik. 40 kepala daerah yang belum dilantik tersebut, diketahui karena ada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) dan ada yang Pilkada ulang.
“Nah, yang 40 ini kita belum tahu besok akan diumumkan apa ditolak atau pilkada ulang atau pemungutan suara ulang atau penghitungan suara ulang. Kita enggak tahu, MK yang memutuskan itu. Nah, kita tentu juga akan memberikan kegiatan pembekalan kepada mereka. Apakah mungkin enggak hadir ini nanti akan digabung. Nanti kita pertimbangkan,” jelas Tito.
3. Konsep retreat akan berbeda

Tito menjelaskan nantinya konsep retreat untuk kepala daerah yang tidak mengikuti kegiatan dari tanggal 21-28 Februari 2025, berbeda dengan konsep yang dilangsungkan di Akmil Magelang. Dimungkinkan konsep lama yang akan diterapkan.
“Yaitu mereka mungkin ke BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) di Kalibata, yang tempat diklatnya punya Kemendagri dan setelah itu kita akan memberikan isian materi. Jadi enggak akan sama seperti di Magelang,” kata Tito.