Masyarakat Berbondong-bondong Beli Emas untuk Investasi

- Emas digital di Jogja tumbuh 46,52 persen dari Februari hingga Maret
- Bank Syariah Indonesia (BSI) memperkuat komitmen untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional
- BSI fokus pada penitipan emas dan perdagangan emas melalui layanan BSI Emas Digital, BSI Gold, dan BSI ATM Emas
Yogyakarta, IDN Times - Emas menjadi salah satu pilihan investasi yang banyak dipilih oleh masyarakat saat ini. Potensi bisnis emas yang ada pun terus coba dikembangkan.
“Sangat luar biasa pergerakan harga emas. Luar biasa kita catat di Indonesia pergerakan harga emas cukup menarik,” ujar Retail & Transaction Business Manager PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. (BSI) Area Yogyakarta, Edgar Hario Ranu Diro, saat konferensi pers di Yogyakarta, Selasa (18/3/2025).
Rio mengungkapkan berdasar catatan yang ada dari beberapa puluh tahun ke belakang harga emas terus tumbuh. Pada 1994 harga emas masih Rp25.000 per gram, pada 2004 atau 10 tahun kemudian harga emas Rp97.500 per gram. Selanjutnya, pada tahun 2014 sudah Rp529.000 per gram.
“10 tahun kemudian, akhir 2024 Rp1.415.000 per gram. Maret ini tertinggi sudah tercatat pernah di angka Rp1,7 juta. Masyarakat mulai berbondong-bondong mulai memilih emas untuk investasi,” ujar Rio.
1.Respons baik masyarakat untuk emas
Rio mengatakan BSI memperkuat komitmen untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional, setelah perseroan resmi ditunjuk sebagai salah satu pengelola bisnis bank emas atau bullion bank pertama di Indonesia pada 26 Februari lalu. Emas menjadi komoditi yang akan terus dikembangkan perseroan sebagai new game changer di industri perbankan syariah.
Rio mengatakan untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) respons masyarakat terhadap investasi emas pun sangat baik. “Respons luar biasa, month to date Februari ke Maret area Jogja tumbuh 46,52 persen, pertumbuhan outstanding emas digital di BYOND by BSI,” ujarnya.
2.Pastikan keaslian emas yang ada

Rio mengatakan pihaknya juga memastikan keaslian emas yang ada. Pihaknya tidak sendiri untuk memastikan keaslian emas. Dalam hal ini pihaknya bekerja sama dengan Antam dan juga PT Hartadinata Abadi.
“Tersertifikasi MUI emas kita untuk menjaga keaslian emas. Kita juga patuh dan tunduk regulasi di Indonesia, dalam hal ini Bank Indonesia. BI ikut andil dalam menjaga keaslian emas. Emas itu terjamin karatase 99,99 persen atau 24 karat,” kata Rio.
Selain itu, emas di BSI memiliki keunggulan jaringan BSI Agen lebih dari 110.000 di seluruh Indonesia yang bisa melayani bisnis emas BSI. Serta layanan bank emas yang bisa diakses di mana pun dan kapan pun melalui BYOND by BSI
3.Potensi yang ada terus dikembangkan

Potensi bisnis yang ada juga akan dikembangkan melalui optimalisasi ekosistem bank emas yang telah dimiliki perseroan saat ini. Pada 2025, BSI akan fokus pada dua lini utama dalam bisnis bank emas, yaitu penitipan emas dan perdagangan emas melalui 3 fokus layanan.
Pertama, BSI Emas Digital yaitu jual beli dan titip emas melalui BYOND by BSI. Kedua, BSI Gold berupa kemudahan membeli emas fisik secara tunai dan cicil dengan harga terjangkau. Ketiga adalah BSI ATM Emas untuk kemudahan cetak emas di pusat dan cabang BSI. Bahkan BSI ATM Emas menjadi yang pertama di Indonesia yang dimiliki entitas yang menjalankan bisnis bank emas.
Optimisme pun tak terlepas dari jumlah nasabah BSI yang mencapai 21 juta, dengan sekitar 8 juta pengguna super app BYOND. Saat ini, operasional perseroan pun didukung oleh jaringan kantor cabang yang mencapai 1.130 outlet. Tak hanya itu, BSI diperkuat oleh lebih dari 600 tenaga profesional penaksir emas, dan juga ke depan akan memiliki sekitar 50 BSI ATM Emas.