Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mahasiswa UGM Kembangkan Scaffold Hidrogel untuk Atasi Diabetes Melitus

ilustrasi enceng gondok (freepik.com/eyeem)
ilustrasi enceng gondok (freepik.com/eyeem)
Intinya sih...
  • Tim PKM UGM mengembangkan scaffold hidrogel dari eceng gondok dan mikro alga untuk atasi Diabetes Melitus.
  • Pengembangan scaffold hidrogel diharapkan dapat memfasilitasi pembentukan struktur jaringan dan membantu kesembuhan pasien dengan ulkus diabetikum.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sleman, IDN Times - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) ChloScaf+ Universitas Gadjah Mada mengembangakan scaffold hidrogel yang berbasis bahan alami dari eceng gondok dan mikro alga.

Pengembangan dilatarbelakangi peningkatan kasus Diabetes Melitus (DM) sebagai salah satu penyakit metabolik yang menyerang dari berbagai kalangan usia sehingga menimbulkan kekhawatiran atas munculnya komplikasi yang menyertai, salah satunya ulkus diabetikum.

Tim PKM ini beranggotakan Keanu Saputra Valenka Darmawan (Fakultas Teknologi Pertanian), Gresmawarrenes Jamuss (Fakultas Farmasi), Kamilah Kusuma Maharani (Fakultas Farmasi), dan Lidya Oktaviani (Fakultas Teknik), serta di bawah bimbingan Tyas Ikhsan Hikmawan, Ph.D.

Menurut Ketua Tim, Pamastadewi Pryankha Hijrianto, scaffold hidrogel merupakan biomaterial yang dapat memfasilitasi pembentukan struktur jaringan.

“Eceng gondok dan mikroalga yang awalnya sering dianggap sebagai hama ataupun gangguan pada ekosistem perairan mulai dikenal masyarakat sebagai bahan alami yang bernilai ekonomis tinggi serta berpotensi sebagai komponen material dalam berbagai industri, salah satunya industri kesehatan,” kata Pamastadewi, Kamis (23/10/2025).

1. Bisa berdampak pada ekonomi

Pamastadewi menuturkan inovasi yang mereka kembangkan diharapkan tidak hanya dapat menyelesaikan masalah secara nyata, namun juga berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat dari sisi ekonomi. Melalui studi literatur serta penelitian yang telah dilakukan, Tim ini berhasil membuat scaffold hidrogel dengan memanfaatkan bahan selulosa eceng gondok sebagai material yang mudah terurai namun memiliki daya serap yang tinggi serta mengelaborasikan biomassa mikroalga Chlorella vulgaris yang dikenal kaya akan antioksidan maupun metabolit sekunder.

“Dengan memanfaatkan karakteristik dari kedua bahan yang saling melengkapi, kesembuhan dari pasien dengan ulkus diabetikum dapat tercapai dalam waktu yang singkat,” kata anggota tim, Gres Gresmawarrenes Jamuss.

2. Bisa mengancam jiwa

Mahasiswa UGM Kembangkan Scaffold Hidrogel untuk Atasi Diabetes Melitus.
Mahasiswa UGM Kembangkan Scaffold Hidrogel untuk Atasi Diabetes Melitus. (Dokumentasi Humas UGM)

Menurutnya, adanya aktivitas antibakteri pada scaffold hidrogel juga menjadi salah satu faktor penting yang menjamin penyembuhan luka bebas dari infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus.

“Keberadaan bakteri patogen tidak hanya sekadar menginfeksi bagian ulkus yang belum sembuh secara sempurna, namun juga pada kasus terparah dapat menimbulkan kematian jaringan atau gangrene yang berujung pada amputasi,” ujarnya.

3. Scaffold hidrogel ramah lingkungan

Sementara itu, Lidya Oktaviani, anggota tim lainnya, menuturkan pengembangan scaffold hidrogel ramah lingkungan dilakukan melalui beberapa tahapan. Awalnya, serat kering dari eceng gondok perlu diolah terlebih dahulu dengan menghilangkan lapisan lilin pada serat, pemutihan serat, serta asidifikasi dengan larutan sehingga dihasilkan serat selulosa yang putih dan halus. Lalu, mikro alga hijau Chlorella vulgaris kemudian dipanen dan dikeringkan melalui liofilisasi sehingga didapatkan biomassa yang berwarna hijau serta beraroma khas dari mikroalga tersebut.

Untuk proses preparasi bahan yang sudah selesai dilakukan kemudian dilanjutkan dengan formulasi sehingga didapatkan scaffold hidrogel dengan berbagai konsentrasi alga sebesar 0.05%, 0.3%, dan 0.8%.

“Proses penelitian tidak usai begitu saja setelah formulasi, pengujian perlu dilakukan untuk menentukan kualitas dan efektivitas dari scaffold hidrogel ini,” kata Keanu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Mahasiswa UGM Kembangkan Scaffold Hidrogel untuk Atasi Diabetes Melitus

24 Okt 2025, 02:37 WIBNews