Koalisi Sejagad menggelar aksi 'Buka Bersama Kecurangan Pemilu' di Tugu Pal Putih Yogyakarta, Jumat (22/3/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Boi dan Kot juga menyinggung penggunaan fasilitas negara untuk kampanye gelap, ketidaknetralan Jokowi sebagai kepala negara pada masa kampanye, serta KPU yang belum mengganti batas usia capres dan cawapres, tetapi telah menerima Gibran sebagai cawapres. "KPU sendiri sangat bermasalah, ketua KPU sudah mendapat sanksi etis berkali-kali," ujar Boi dan Kot.
Boi dan Kot juga mengatakan bahwa naiknya Prabowo Subianto menjadi presiden amat bermasalah. Sebab, Prabowo merupakan pelaku pelanggar HAM berat, karena keterlibatannya secara langsung pada operasi Santa Cruz serta penculikan dan pembunuhan aktivis 1998, yang hingga hari ini belum juga diadili atas tuduhan itu.
"Ini menjadi preseden buruk, karena Indonesia selama lima tahun kedepan akan dipimpin oleh pelaku pelanggar HAM, yang berpotensi tak sekadar menyempitkan (shrinking of civic space), namun menghilangkan ruang-ruang demokrasi secara total," ujar mereka.