Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kisruh Peternakan Babi di Bantul, Pemilik 2 Kali Tak Hadiri Mediasi

Ternak babi berkeliaran di sekitar kandang setelah pintu kandang dibuka oleh warga.(Dok Satpol PP Bantul)
Intinya sih...
  • Mediasi kasus pengeroyokan terhadap pemilik kandang babi di Bantul gagal digelar karena Sadiman tidak hadir dalam pertemuan.
  • Pemerintah berperan sebagai penengah untuk meredam konflik antara Sadiman dengan warga Padukuhan Ngepet agar tidak berlanjut ke ranah hukum.
  • Sadiman mengaku menutup mediasi terkait kasus pengeroyokan yang menimpa dirinya dan memilih proses hukum.

Bantul, IDN Times - Mediasi kasus pengeroyokan terhadap Sadiman alias Manthuk (52), pemilik kandang babi di Padukuhan Tegalrejo, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, kembali gagal digelar. Pasalnya, Sadiman tidak hadir dalam pertemuan yang diadakan di Kalurahan Srigading.

Sebelumnya, upaya mediasi juga dilakukan pada Jumat pekan lalu, namun Sadiman tidak datang dengan alasan sedang menjalani pengobatan di RS PKU Muhammadiyah Bantul.

1. Lurah Srigading sebut peternak babi tidak punya itikad baik

Ternak babi berkeliaran di sekitar kandang setelah pintu kandang dibuka oleh warga.(Dok Satpol PP Bantul)

Lurah Srigading, Prabawa Suganda, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya menggelar mediasi antara warga Padukuhan Ngepet dan pemilik kandang babi, Sadiman alias Manthuk, sejak Jumat pekan lalu.

"Mantuk kita jadwalkan pada pagi hari namun tidak hadir karena alasan berobat ke rumah sakit dan siangnya warga Padukuhan Ngepet hadir semua," ucapnya, Senin (17/2/2025).

Hari ini, pihaknya kembali mengundang Sadiman untuk mediasi dengan harapan bisa mempertemukannya dengan warga yang kini dilaporkan atas dugaan pengeroyokan. Namun, Manthuk kembali tidak hadir.

"Tapi kelihatannya Manthuk tidak punya itikad baik untuk hadir di Kalurahan Srigading. Padahal dari Pak Panewu Sanden, Koramil Sanden dan Polsek Sanden sudah hadir semua di Kalurahan Srigading," tuturnya.

2. Kasus berlanjut aparat penegak hukum jadi presiden buruk antara warga Ngepet dan Tegalrejo

Ternak babi berkeliaran di sekitar kandang setelah pintu kandang dibuka oleh warga. (Dok. Satpol PP Bantul)

Panewu Sanden, Deni Ngajis Hartono, menegaskan bahwa pemerintah berperan sebagai penengah untuk meredam konflik antara Sadiman, warga Padukuhan Tegalrejo, dengan warga Padukuhan Ngepet. Ia mengkhawatirkan hubungan kedua padukuhan akan memburuk jika kasus ini berlanjut ke ranah hukum.

"Kalau Mantuk melaporkan pengeroyokan Mala warga Ngepet juga bisa melaporkan balik tentang perizinan peternakan babi dan juga lingkungan yang tercemar," ucapnya. "Warga bisa lapor karena kerugian material (bau) akibat peternakan babi yang tidak memiliki izin. Kita ingin meredam agar jangan sampai saling melapor," imbuh dia.

Ia juga mengingatkan bahwa tidak ada jaminan Manthuk akan menang jika kasus ini dibawa ke jalur hukum. "Nantinya Manthuk bisa 'zonk' ketika kasus ini sampai ke ranah hukum," ujar Deni.

Meski demikian, Deni menghormati hak Manthuk untuk mencari keadilan melalui jalur hukum, begitu pula jika warga Ngepet memutuskan melapor balik. "Kita akan lepas tangan, toh kita sudah berusaha agar permasalahan ini tidak berkepanjangan sampai ranah hukum," tutupnya.

3. Hormati warga negara yang ingin mencari keadilan

Korban pengeroyokan warga Sadiman yang juga peternak sekaligus pemilik kandang babi. (IDN Times/Daruwaskita)

Terpisah, peternak sekaligus pemilik kandang babi, Sadiman, mengaku sudah menutup mediasi terkait kasus pengeroyokan yang menimpa dirinya.

"Biar berproses saja. Kalau minta maaf saya maafkan, namun hukum harus ditegakkan. Saya bukan maling kok diperlakukan seperti itu (dikeroyok)," katanya singkat.

Sebelumnya diberitakan, Sadiman melaporkan sejumlah warga Padukuhan Ngepet, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, atas pengeroyokan terhadap dirinya. Kasus pengeroyokan ini terjadi saat warga menutup paksa kandang babi milik korban yang berada di Padukuhan Ngepet, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul pada Senin (10/2024).

Saat itu, warga mendatangi kandang babi milik Sadiman dan mengeluarkan babi-babi dari dalam kandang. Sadiman yang tidak berada di tempat kemudian bergegas menuju lokasi. Seusai mengevakuasi ternaknya, dia mengalami pengeroyokan. 

"Ada dua warga yang berbicara dengan kasar, kemudian melakukan pemukulan, menendang hingga mencekik leher saya bahkan saya terjatuh dan kepala terbentur dinding kandang babi," tuturnya pada Kamis (13/2/2025)

Ia pun melaporkan penganiayaan itu ke Mapolres Bantul pada Selasa (11/2/2025). Terdapat sembilan warga Padukuhan Ngepet yang menjadi terlapor.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
Paulus Risang
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us