Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Alami Kecelakaan di Laut, Tiko Lahirkan Sambal Mbak Ririn yang Mendunia

 Kartiko Adi Nugroho menunjukkan Sambal Mbak Ririn.
Kartiko Adi Nugroho menunjukkan Sambal Mbak Ririn. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Intinya sih...
  • Sambal Mbak Ririn menjadi sambal botol paling banyak keliling dunia dengan 13 varian, dipasarkan lewat pelaut dan diekspor ke Singapura.
  • Tiko menggandeng petani lokal di Magelang, menghadapi tantangan pemasaran, dan berharap mendunia melalui Pertamina UMK Academy.
  • Pertamina UMK Academy memberikan pelatihan untuk membawa UMK naik kelas, dukungan untuk pameran skala nasional dan internasional bagi UMKM.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times – Laut telah menjadi sumber penghidupan bagi Kartiko Adi Nugroho. Namun setelah kecelakaan di laut, dirinya harus survive di darat. Ide mengembangkan bisnis pada 2017 pun muncul, sambal menjadi pilihannya.

“Sebenarnya awal karena kecelakaan saat melaut, harus survive. Akhirnya punya ide, selain keluarga apa sih yang dirindukan pelaut, sambal. Terus belajar bikin sama istri, dari awal kita trial and error, akhirnya bisa produksi,” cerita pria yang akrab disapa Tiko, di sela Pelatihan Pertamina UMK Academy, di Yogyakarta, Senin (25/8/2025).

1. Sambal botol paling banyak keliling dunia

Sambal Mbak Ririn
Sambal Mbak Ririn. (Dok. Istimewa)

Dari membuat beberapa varian sambal, akhirnya kini mampu membuat 13 varian. Tiko dan istri memberi nama usahanya, Sambal Mbak Ririn.

“Sambal salah satu makanan favorit pelaut. Melihat peluang pasar itu, banyak teman pelaut, diaspora keliling, sambal kita otomatis brandingnya sambal botol paling banyak keliling dunia,” ucap pria asal Magelang itu.

Tidak hanya dipasarkan ke pelaut, sejak 2022 sambal buatannya diekspor ke Negeri Singa. “Kami sudah kirim ke Singapura, tapi memang belum banyak, baru skala kecil,” ungkap Tiko.

Sambal Mbak Ririn dihadirkan dalam dua kemasan, pertama botol dan sachet. Untuk sambal botol 130ml dibanderol dengan harga Rp23 ribu - Rp30 ribu Sementara untuk sambal sachet 20ml diberi harga mulai dari Rp5 ribu.

2. Gandeng petani lokal hingga harapan semakin mendunia

Sambal Mbak Ririn.
Sambal Mbak Ririn. (Dok. Istimewa)

Tiko juga menggandeng petani lokal di Magelang, tapi saat ini ia mengaku masih menghadapi tantangan, salah satunya pemasaran. Secara kapasitas produksi, ia mampu memproduksi hingga 6 ribu botol dalam satu bulan, tapi untuk penjualan baru mencapai 2 ribu botol.

“Kami memang masih ada kendala pemasaran. Untuk ekspor juga masih ada kesulitan untuk sampai Amerika, Eropa, karena perizinan lebih sulit. Kami juga sedang menyiapkan untuk itu,” ujar Tiko.

Dirinya berharap melalui Pertamina UMK Academy bisa membuka wawasan dan jejaring baru dalam bisnisnya. “Harapannya pelatihan ini bisa mendapatkan insight pemasaran dan jejaring, maupun Pertamina bisa memberi solusi,” kata Tiko.

3. Dukung UMKM naik kelas

Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan saat membuka Pelatihan Pertamina UMK Academy, di Yogyakarta, Senin (25/8/2025).
Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan saat membuka Pelatihan Pertamina UMK Academy, di Yogyakarta, Senin (25/8/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sangat bagus. Beberapa di antaranya mulai merambah pasar internasional.

Taufiq mengharapkan melalui program Pertamina UMK Academy bisa membawa UMK naik kelas, dengan memberikan pelatihan berkelanjutan, dukungan untuk pameran skala nasional dan internasional.

“Pertamina kenapa ambil bagian untuk UMK Academy, karena kita tahu UMKM penggerak perekonomian bangsa ini. Kita berikan pelatihan, tujuannya supaya dia bisa naik kelas dibandingkan sebelumnya,” ungkap Taufiq.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us