Jogja Fashion Week 2025 Resmi Digelar, Simak Berbagai Kegiatannya!

- Jogja Fashion Week 2025 hadir dengan rangkaian acara pameran, edukasi, dan fashion show yang menjadi media interaksi dan transaksi efektif bagi para pelaku usaha di bidang fashion.
- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi mengapresiasi gelaran Jogja Fashion Week sebagai wujud nyata kreativitas kecintaan produk dalam negeri.
- Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan tema Jogja Fashion Week yang diangkat tahun ini sangat relevan dengan tantangan zaman. Dunia mode tak lagi hanya soal estetika, tetapi juga medium perubahan yang menjahit harapan baru, menganyam keberlanjutan, dan merajut identitas yang pro
Yogyakarta, IDN Times - Jogja Fashion Week 2025 resmi dibuka di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (7/8/2025), dan akan berlangsung hingga Senin (10/8/2025). Memasuki penyelenggaraan ke-20, ajang ini mengusung tema Threads of Tomorrow yang menggambarkan benang-benang harapan dan inovasi dengan semangat keberlanjutan untuk masa depan dunia mode.
“Tema ini mencerminkan bagaimana dunia mode terus berkembang dengan menghubungkan tradisi, teknologi, kreativitas tanpa batas, juga keberpihakan terhadap keberlangsungan bumi dan segala isinya,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Yuna Pancawati, saat pembukaan.
Threads of Tomorrow tidak hanya membicarakan kain atau desain, tetapi juga peran fashion sebagai medium membangun masa depan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. “Tema ini mengajak kita untuk merajut inspirasi dari warisan budaya, mengolahnya dengan teknik dan teknologi terkini, serta menciptakan karya yang relevan bagi generasi mendatang,” lanjut Yuna.
Mulai dari eksplorasi material ramah lingkungan, pewarnaan alami, hingga desain berbasis teknologi digital, Jogja Fashion Week 2025 menjadi ruang bagi desainer untuk menampilkan karya dan ide visioner mereka.
1. Rangkaian acara jogja fashion week

Jogja Fashion Week hadir dengan rangkaian acara pameran, edukasi, dan fashion show yang menjadi media interaksi dan transaksi efektif bagi para pelaku usaha di bidang fashion sehingga terjalin komunikasi ekonomi yang baik dan berkelanjutan. Tahun 2025 ini merupakan tahun ke-20 bagi pelaksanaan Jogja Fashion Week. 20 tahun perjalanan merupakan perjalanan yang panjang dan memberikan pengalaman dan pembelajaran yang banyak bagi Jogja Fashion Week. Jogja Fashion Week menjelma menjadi ajang fashion terkemuka di Indonesia yang mewarnai industri fashion dari masa ke masa.
Lebih dari itu, 20 tahun perjalanan juga merupakan pencapaian tersendiri, bahwa Jogja Fashion Week senantiasa eksis berkontribusi pada pengembangan fashion. Ragam produk fashion dan aksesories premium akan ada dalam pameran yang dilaksanakan sebagai rangkaian acara di Jogja Fashion Week 2025. Tak kurang dari 130 tenant pameran terkurasi akan berpartisipasi untuk menampilkan produk-produk berkualitas dan menarik.
“Fashion Show di Jogja Fashion Week 2025 akan melibatkan lebih dari 96 professional fashion designer, 12 youth fashion designer, lebih dari 12 kids fashion designer, yang akan terbagi dalam 10 sesi fashion show dengan lebih dari 1000 karya mode. Di setiap harinya aka nada Guest Designer yang akan menambah daya tari di sesi Fashion Show,” ucap Yuna.
Rangkaian kegiatan Jogja Fashion Week semakin lengkap dan semarak dengan berbagai acara pendukung yang dilaksanakan, diantaranya Seminar, Talkshow, Shop Talk, Presentasi Produk, Young Fashion Designer Competition, Business Matching, dan Tour de Expo.
Sebagai Pre-Event Jogja Fashion Week, ada audisi model dan berbagai program aktivasi yang dilaksanakan secara integrative dan berkesinambungan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak sebagai bagian dari promosi, sosialisasi, dan diseminasi Jogja Fashion Week
2. Dukung geliat ekonomi

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi mengapresiasi gelaran Jogja Fashion Week sebagai wujud nyata kreativitas kecintaan produk dalam negeri. “Jogjakarta sebagai sumber inspirasi bagi desainer dan pelaku industri,” ujar Fajarini.
Fajarini menyebut Kemendag menaruh perhatian pada gelaran Jogja Fashion Week. Disamping memiliki kekuatan ekonomi lokal, juga mempunyai potensi ekspor. “Kegiatan ekspor ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Fajarini.
Fajarini mendorong lebih banyak kolaborasi lagi yang lahir, sehingga bisa terus mendorong ekspor yang menunjukkan tren baik. “Kinerja ekspor kumulatif 2025 menunjukkan pertumbuhan 7,7 persen,” ujarnya.
3. Tema relevan dengan tantangan zaman

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan tema Jogja Fashion Week yang diangkat tahun ini sangat relevan dengan tantangan zaman. “Dunia mode tak lagi hanya soal estetika, tetapi juga medium perubahan yang menjahit harapan baru, menganyam keberlanjutan, dan merajut identitas yang progresif,” ujar Paku Alam X.
Paku Alam X mengatakan di tengah krisis iklim, perubahan selera generasi, serta tuntutan inovasi digital, Jogja Fashion Week menghadirkan jawaban: bahwa tradisi dan teknologi bukan dua kutub yang berlawanan, melainkan bisa dipadukan untuk mencipta masa depan yang lestari. “Di sinilah peran kearifan lokal menjadi penting. Nilai-nilai budaya Yogyakarta—seperti keselarasan, kelestarian, dan welas asih terhadap alam—menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun ekosistem mode yang berkelanjutan. Pewarna alami, teknik tenun tradisional, dan prinsip produksi ramah lingkungan adalah wujud konkret bagaimana kita menjaga bumi melalui desain,” ujar Paku Alam X.
Menurut Paku Alam X kita patut berbangga bahwa para desainer dan pelaku UMKM kreatif DIY mampu membuktikan, bahwa inovasi tidak harus menanggalkan jati diri. “Bahwa keberlanjutan tidak berarti keterbatasan, melainkan kebijaksanaan dalam mencipta. Inilah esensi Threads of Tomorrow menjadi simpul masa depan yang ditenun dari kesadaran masa lalu dan keberanian masa kini,” ucapnya.
Ia berharap Jogja Fashion Week 2025 menjadi inspirasi, menjadi ruang kolaboratif, dan menjadi lompatan bagi ekosistem fashion lokal menuju panggung global tanpa kehilangan jati diri namun justru memperkuatnya.