Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jalan Amblas di Srikeminut, Pemkab Bantul Tetapkan Masa Tanggap Darurat

Akses jalan menuju objek wisata Srikeminut Bantul amblas.
Akses jalan menuju objek wisata Srikeminut Bantul amblas. (IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Dibangun dua posko di Sompok dan Kedungjati untuk 450 jiwa terisolasi, memastikan logistik dan layanan tersedia.
  • Pemkab Bantul antisipasi puncak musim hujan dengan menyiapkan tempat evakuasi, bisa diperpanjang jika diperlukan.
  • Warga masih dapat melintas melalui Jembatan Kedungjati, tidak ada warga yang terisolir akibat jalan amblas di Sompok.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Pasca amblasnya jalan menuju objek wisata Srikeminut di Padukuhan Wunut, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul pada Jumat (21/11/2025) sore, Bupati Bantul menetapkan masa tanggap darurat selama 2 pekan, mulai 21 November hingga 5 Desember 2025.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan bahwa fokus utama masa tanggap darurat adalah penyelamatan warga. Menurutnya, keselamatan dan nyawa menjadi prioritas tertinggi dalam penanganan bencana tersebut.

“Kita belum berpikir kapan akan merekonstruksi jalan yang amblas serta sarana dan prasarana yang rusak,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

‎1. Fokus utama penanganan saat masa tanggap darurat‎

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. (IDN Times/Daruwaskita)

Dalam masa tanggap darurat ini, Halim menyebut Pemkab Bantul membangun dua posko, masing-masing di Sompok, Sriharjo dan Kedungjati, Selopamioro. Pendirian posko dilakukan karena dua padukuhan tersebut terisolasi dengan total warga terdampak mencapai 450 jiwa.

“Dari Posko Sompok bisa mengirim logistik dan layanan lainnya melalui jalur yang tersedia, begitu pula sebaliknya dari Posko Kedungjati,” tuturnya.

2. Siapkan tempat untuk evakuasi warga

IMG-20251122-WA0020.jpg
Akses jalan menuju objek wisata Srikeminut Bantul amblas. (IDN Times/Daruwaskita)

Halim menegaskan Pemkab Bantul juga menyiapkan tempat evakuasi bagi warga. Langkah ini dilakukan mengantisipasi prakiraan BMKG yang menyebut puncak musim hujan di Indonesia bagian barat terjadi pada Desember, sementara wilayah selatan diperkirakan mencapai puncaknya pada Februari 2026.

‎"Yogyakarta kan masuk dua zona tersebut sehingga jika masa tanggap darurat dirasa kurang maka masa tanggap darurat bisa diperpanjang," ungkapnya.

3. Tidak ada warga yang terisolir akibat jalan amblas

Akses jalan menuju objek wisata Srikeminut yang melalui Padukuhan Sompok terancam amblas.
Akses jalan menuju objek wisata Srikeminut yang melalui Padukuhan Sompok terancam amblas. (IDN Times/Daruwaskita)

Dukuh Sompok, Triyono, memastikan saat ini tidak ada warga yang terisolasi, baik di Padukuhan Sompok maupun Padukuhan Wunut. Warga Wunut yang berada di sisi timur masih bisa melintas melalui Jembatan Kedungjati, sementara warga Sompok dan Wunut lainnya tetap dapat menggunakan akses jalan seperti biasa.

“Kalau jalan di Sompok ini putus karena sudah ada keretakan, maka ketika benar-benar putus ada ratusan warga yang terisolir,” tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Jalan Amblas di Srikeminut, Pemkab Bantul Tetapkan Masa Tanggap Darurat

23 Nov 2025, 14:20 WIBNews