Kisah Musirah Atlet Paralimpik Catur Tak Menyerah Berjualan Daging 

Musirah tak menyerah ikut pelatihan dan berjuang

Yogyakarta, IDN Times - Sehari-hari menjalani profesi sebagai penjual daging di Yogyakarta, siapa sangka Musirah merupakan atlet paralimpik berprestasi di cabang olahraga catur. 

Ditengah keterbatasan fisik, Musirah mampu menghapus stigma sebagai kelompok yang memerlukan bantuan khusus. Ia membuktikan diri sebagai perempuan berdaya yang mampu menginspirasi orang banyak dengan aktif sebagai atlet.

 

1. Berjualan daging dengan menggunakan motor roda tiga

Kisah Musirah Atlet Paralimpik Catur Tak Menyerah Berjualan Daging Ilustrasi daging ayam mentah (pexel.com/Towfiqu barbhuiya)

Setiap pagi, menggunakan sepeda motor roda tiga, nasabah Mekaar Sewon ini mengantar daging ke beberapa warung sate dan pasar. Setelah itu, Musirah membersihkan kepala dan kaki kambing yang dilakukan di rumah. Profesi ini dilakukan sejak tahun 2000.

Perjalanan hidup Ibu Musirah tidak selalu mudah. Suaminya meninggal sejak 2017, saat Covid-19 melanda, ia sempat kesulitan memulai bisnisnya kembali dan membutuhkan modal.

Keberuntungan berpihak ketika ia bertemu Renita, SAO Mekaar unit Sewon. Dengan bantuan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Musirah mendapatkan modal tambahan dan biaya untuk memperbaiki motornya.

2. Ikuti pelatihan dan terus berjuang

Kisah Musirah Atlet Paralimpik Catur Tak Menyerah Berjualan Daging Ilustrasi pelatihan online(freepik.com/rawpixel.com)

Tidak hanya memberikan modal, PNM juga memberi pelatihan usaha kepada Musirah agar usahanya dapat berkembang. “Usaha saya terbantu karena di PNM tidak perlu agunan untuk mendapatkan pinjaman, mudah dan cepat,” cerita Musirah, Senin (22/7/2024).

 

Baca Juga: 39 Siswa Difabel Tak Dapat Sekolah, Disdikpora Jogja Ungkap Kendalanya

3. Keterbatasan bukan penghalang

Kisah Musirah Atlet Paralimpik Catur Tak Menyerah Berjualan Daging Ilustrasi difabel. Unsplash/Romain Virtuel

Musirah merasa bersyukur telah dibantu untuk menerbitkan surat izin usaha. Ia merupakan contoh bahwa keterbatasan tidak seharusnya membuat kita membatasi diri. "Lahir dengan disabilitas memang bukan keinginan siapapun, tapi kalau menyerah dengan keadaan, tidak akan ada perubahan," tambahnya.

Sekretaris Perusahaan PT Permodalan Nasional Madani, L. Dodot Patria Ary, mengatakan PNM merasa bangga bisa mendukung dan menyaksikan perjalanan Musirah.

"Semangatnya adalah inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang, berusaha, dan tidak pernah menyerah," ucap L. Dodot Patria Ary.

Baca Juga: Pilkada Jadi Ajang Teror Lima Tahunan Bagi Politikus Perempuan

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya