Inflasi DIY 5,47 Persen, Lebih Tinggi dari Standar Pusat

Pemda lakukan sejumlah langkah untuk menurunkan inflasi

Yogyakarta, IDN Times - Angka inflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat lebih tinggi dari standar pemerintah pusat. Diketahui angka inflasi di DIY sebesar 5,47 persen, padahal standar dari pemerintah pusat 5 persen.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta kepada Bupati/Wali Kota se-DIY untuk menurunkan inflasi melalui antisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok. Sultan mengungkapkan telah menyelesaikan tahap pertama penanganan inflasi pada jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Selanjutnya, aspek teknis harus segera dilakukan oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

1. Aspek teknis akan dilanjutkan

Inflasi DIY 5,47 Persen, Lebih Tinggi dari Standar PusatGubernur DIY, Sri Sultan HB X saat ditemui di Kantor Gubernur, Selasa (13/9/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sultan menyebut aspek teknis akan dilakukan. Aspek teknis yang dimaksud Sultan, yaitu bantuan langsung tunai (BLT) dari APBN, kemudian BLT dari APBD, termasuk juga operasi pasar, atau mungkin pasar murah, dan sebagainya.

"Untuk tidak makin menaikkan inflasi,” ucap Sultan, saat rapat TPID di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Selasa (13/9/2022).

Selain BLT, Sri Sultan secara tegas juga menyampaikan untuk meningkatkan operasi pasar untuk mengatasi lonjakan harga barang. Operasi pasar yang dilakukan bukan hanya mampu menstabilkan harga barang, namun mampu membantu pabrik tetap beroperasi untuk memasok barang. Untuk itu diperlukan mekanisme yang tepat dan strategis untuk dilakukan agar usaha penurunan inflasi ini berhasil dilakukan.

Baca Juga: Forpi Yogyakarta Terima 2 Aduan Penyaluran BLT BBM        

2. Anggaran DAU untuk mengurangi inflasi

Inflasi DIY 5,47 Persen, Lebih Tinggi dari Standar PusatIlustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika dimungkinkan, dari kebijakan Presiden RI, Sultan menginginkan agar 2 persen dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dimungkinkan untuk bisa mengurangi inflasi masing-masing daerah. Angka tersebut secara teknis menurut Sultan dapat dialokasikan untuk membantu secara konkrit.

Dicontohkan, misalnya membantu pembayaran ongkos kirim pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar harga barang lebih murah. Hal-hal teknis ini ditargetkan akan bisa diselesaikan dengan baik oleh DIY pada kuartal ketiga, di awal Oktober.

3. Agustus tekanan inflasi turun

Inflasi DIY 5,47 Persen, Lebih Tinggi dari Standar Pusatilustrasi uang tunai baru (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan mengatakan, bulan Agustus 2022 ini tekanan inflasi DIY memang sudah dikatakan menurun, namun masih tinggi. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Agustus 2022 tercatat -0,12 persen (month-to-month/mtm). Dengan capaian tersebut secara tahunan tekanan inflasi berada pada level 5,52 persen (year-over-year/yoy), meskipun berada di atas sasaran yang ditetapkan. Angka ini sudah menunjukan penurunan dari bulan lalu yang berada di angka 5,70 persen.

“Bulan Agustus DIY mengalami deflasi -0,12 persen, seiring panen komoditas hortikultura khususnya cabai, bawang merah, daging ayam, dan minyak goreng,” kata Budiharto.

Budiharto menambahkan, pada triwulan II 2022 ekonomi DIY meningkat 5,20 persen, lebih tinggi dari triwulan I 2022 yang sebesar 2,91 persen. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukan aktivitas masyarakat yang sudah mendekati normal, sehingga mendorong berlanjutnya perbaikan ekonomi. 

Baca Juga: Ratusan Karyawan di Malioboro Mall dan Hotel Ibis Kena PHK

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya