Gunungkidul Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional

- Badan Pangan Nasional dan Dinas Pertanian Gunungkidul gelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional untuk stabilkan harga kebutuhan pokok jelang Idul Fitri.
- Masyarakat dapat membeli beras dan minyak dengan harga lebih terjangkau, selisih sekitar Rp2.000 di bawah harga pasar, berkat adanya subsidi dari program kolaborasi ini.
- Pasar murah juga melibatkan 21 item produk dari asosiasi pasar tani di Gunungkidul, sebagai upaya mendukung petani lokal dalam memasarkan produk mereka.
Gunungkidul, IDN Times - Badan Pangan Nasional bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul menggelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.
Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional ini digelar di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras dan minyak dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
“Gerakan Pangan Murah ini dalam rangka menghadapi HBKN jelang Idul Fitri serta upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, Selasa (18/3/2025).
1. Masyarakat bisa membeli sembako lebih murah Rp2 ribu dari harga pasar

Menurut Rismiyadi, program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional dan Bank Indonesia. Dengan adanya subsidi, masyarakat dapat membeli sembako dengan harga lebih murah, yakni selisih sekitar Rp2.000 di bawah harga pasar.
“Kami berharap melalui acara ini, masyarakat bisa mendapatkan akses pangan yang lebih baik, terutama menjelang hari raya,” tambahnya.
Selain menjual kebutuhan pokok, pasar murah ini juga melibatkan 21 item produk dari asosiasi pasar tani di Gunungkidul. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi petani lokal dalam memasarkan produk mereka.
2. Harga pangan naik, pemerintah harus bergerak cepat

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, CSR Bank Indonesia, Perum Bulog, agen dan distributor pangan, gapoktan, serta asosiasi pasar tani yang telah mendukung Gerakan Pangan Murah.
“Oleh karenanya, guna menyikapi fenomena kenaikan harga pangan, pemerintah daerah harus bertindak cepat dengan mengadakan program ini,” ujarnya.
3. Serahkan bantuan alsintan dan benih jagung kepada kelompok tani

Endah menambahkan bahwa upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang stabil tetapi juga sebagai langkah pengendalian inflasi di daerah.
Sebagai bentuk dukungan terhadap sektor pertanian, dalam kesempatan ini bupati juga menyerahkan bantuan pemerintah berupa benih jagung hibrida dan 21 unit cultivator (alat mesin pertanian) kepada kelompok tani.
“Kami berharap kelompok tani penerima bantuan dapat memanfaatkan benih dan alat pertanian ini dengan optimal, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” katanya.