Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gunung Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas Guguran Selasa Pagi

Awan Panas Guguran Gunung Merapi pada Selasa (4/6/2024) pagi. (Dok. BPPTKG)
Intinya sih...
  • Gunung Merapi meluncurkan dua kali Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur hingga 1.000 meter.
  • Kepala BPPTKG mengimbau masyarakat menjauhi daerah bahaya, termasuk Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Woro, dan Gendol.
  • Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, masyarakat diimbau waspada terhadap lahar dan awan panas guguran.

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi meluncurkan dua kali Awan Panas Guguran (APG) pada Selasa (4/6/2024) pagi. Jarak luncur APG tercatat hingga 1.000 meter.

Diketahui APG pertama terjadi pada pukul 07.36 WIB, dengan amplitudo 35 mm, durasi 162 detik, jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng). APG kedua terjadi pukul 08.42 WIB, dengan amplitudo 52 mm, durasi 151 detik, jarak luncur 1.000 meter ke arah yang sama dengan sebelumnya.

1. Masyarakat diimbau jauhi daerah bahaya

Awan Panas Guguran Gunung Merapi pada Selasa (4/6/2024) pagi. (Dok. BPPTKG)

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengimbau agar masyarakat menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," jelas Agus.

2. Suplai magma masih berlangsung

Awan Panas Guguran Gunung Merapi, Jumat (5/1/2024). (Dokumentasi BPPTKG)

Agus menjelaskan data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Agus.

3. Antisipasi gangguan abu vulkanik

Awan Panas Guguran Gunung Merapi. (Dok. Istimewa)

Agus juga mengimbau agar masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us