Pasien Tak Bergejala Dominasi Tambahan Kasus COVID di Kota Yogyakarta 

Tambahan kasus tinggi, penularan di sekolah masih terjadi

Kota Yogyakarta, IDN Times - Tren penambahan kasus di Kota Yogyakarta beberapa hari terakhir cenderung stabil tinggi. Data Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, sebagian besar kasus positif adalah pasien tanpa bergejala. 

“Kasus masih bisa dibilang cukup tinggi. Tetapi, penambahannya cenderung stabil dalam satu pekan terakhir,” kata Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi, dikutip Antara, Sabtu (5/3/2022). 

1. Jumlah kesembuhan pasien per hari tinggi

Pasien Tak Bergejala Dominasi Tambahan Kasus COVID di Kota Yogyakarta Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Heroe Poerwadi mengharapkan tren tersebut diharapkan jadi pertanda baik tambahan kasus harian di Yogyakarta dapat dikendalikan dan selanjutnya dapat diturunkan. 

Terlebih, saat ini jumlah pasien yang sembuh atau selesai menjalani isolasi juga cukup tinggi, yaitu berkisar 400 hingga 500 kesembuhan per hari.

 

Baca Juga: Selasar Malioboro Tanpa PKL, 9 Aktivitas Ini Bikin Piknik Tetap Asyik 

2. Tambahan kasus tinggi, penularan di sekolah masih terjadi

Pasien Tak Bergejala Dominasi Tambahan Kasus COVID di Kota Yogyakarta Ilustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Tambahan kasus harian yang tinggi saat ini, menjadikan pertimbangan bagi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk memperpanjang pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Kami akan evaluasi lagi bagaimana kondisi hingga Senin (7/3/2022). Tetapi jika melihat kasus harian yang masih cukup tinggi hingga saat ini, maka bisa saja pembelajaran daring diperpanjang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori. 

Apalagi saat ini penularan di lingkungan sekolah masih terjadi. Budhi mengatakan sudah menandatangani surat izin isolasi mandiri sekitar 20 guru dari jenjang TK, SD, hingga SMP.

“Jadi memang penularan masih ada,” katanya.

 

3. Penyampaian materi hanya 70 persen, kualitas pendidikan berpotensi turun

Pasien Tak Bergejala Dominasi Tambahan Kasus COVID di Kota Yogyakarta Ilustrasi siswa sekolah dasar belajar online. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Menurut Budhi, pembelajaran daring berpotensi menurunkan kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta karena penyampaian materi hanya bisa dilakukan sekitar 70 persen. "Ada beberapa materi pelajaran yang sulit jika harus disampaikan secara daring," katanya.

Pengukuran kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta saat pembelajaran secara daring akan dilakukan melalui penelitian dari kementerian bekerja sama dengan lembaga riset dengan melakukan penilaian terhadap beberapa indikator.

"Jika dilihat dari perbandingan nilai asesmen daerah pada 2019 dan 2021, memang ada penurunan nilai," katanya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya