Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

51 Hewan Gunungkidul Bergejala PMK, Peternak Diimbau Tak Jual Ternak

Ilustrasi vaksinasi PMK pada sapi. (dok. Humas Pemprov Jatim)

Gunungkidul, IDN Times - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul menemukan sebanyak 51 kasus hewan ternak bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK). Temuan hewan ternak suspek ini dari hasil pemantauan di tempat penampungan ternak yang ada di Kecamatan Playen, Semanu, Karangmojo dan beberapa kecamatan lainnya.

 

1. Sampel ternak yang bergejala dikirim ke laboratorium

ilustrasi sapi (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunung Kidul Wibawanti Wulandari mengatakan sampel ternak yang bergejala telah dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates untuk uji laboratorium.

"Sampel hewan ternak yang suspek kami kirim ke Balai Besar Veteriner Wates untuk uji laboratorium dan hewan ternak tersebut langsung dilakukan isolasi tertutup. Kami juga melakukan perawatan dan pemantauan melalui petugas kesehatan hewan yang ada di setiap kecamatan," katanya, Senin (30/5/2022). 

2. Sebanyak 2 pasar hewan di Gunungkidul ditutup

Ilustrasi pasar hewan. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Meminimalkan terjadinya penularan, pihaknya sudah menutup dua pasar hewan, yakni di Siyono di Kecamatan Playen dan Munggi di Kecamatan Semanu selama 14 hari karena ada temuan dugaan kasus PMK terhadap hewan ternak yang diperjualbelikan.

"Penutupan pasar hewan untuk ternak membatasi pertemuan ternak sehat dan yang sakit," katanya dikutip Antara. 

 

3. Peternak tak perlu menjual hewan

Ilustrasi ternak sapi. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Wibawanti meminta peternak tidak usah panik dengan temuan enam sapi positif PMK dan 51 sapi suspek PMK. PMK pada hewan ternak dapat disembuhkan bila ditangani dengan baik. "PMK ini dapat disembuhkan. Kami minta masyarakat untuk tidak panik dan tidak menjual hewan ternak dengan harga murah," pungkasnya.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us