eaJ Teriakkan 'Free Palestine' di Panggung Prambanan Jazz 2025
- eaJ aktif menyuarakan isu sosial dan politik, termasuk Palestina
- Ingin membawa perubahan sebagai publik figur untuk masyarakat
- Kebenaran tetaplah kebenaran, belajar dari musisi Baskara
Yogyakarta, IDN Times - Musisi asal Korea Selatan, eaJ Park atau Jae Park meneriakkan ‘Free Palestine’ saat menutup panggung pertama di Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025, Jumat (4/7/2025) malam. Teriakan itu pun disambut teriakkan dari penonton.
“Free, free Palestine, free, free Palestine, free free Palestine,” teriak eaJ di atas panggung sembari mengangkat tangan.
Penonton pun menyambut dengan teriakkan dan tepuk tangan. “Free free Palestine, free free Palestine,” teriak penonton.
1. eaJ aktif menyuarakan isu sosial dan politik
eaJ diketahui memang cukup aktif menyuarakan isu-isu sosial dan politik yang ada di dunia, termasuk Palestina. Pun demikian isu di Indonesia beberapa waktu terakhir menjadi perhatian. Mulai dari RUU TNI, Peringatan Darurat.
Ditemui di belakang panggung sebelum tampil, eaJ menceritakan dirinya dulu memang mengenyam pendidikan di jurusan Ilmu Politik. Tepatnya di California State University, Long Beach. Sedikit banyak hal itu membawanya melihat situasi politik di dunia. “Jadi aku cukup mengijuti situasi politik dunia, entah itu soal yang terjadi di Gaza, atau di sini (Indonesia),” ungkap eaJ.
2. Ingin membawa perubahan
eaJ sebagai publik figur ingin turut menyuarakan berbagai persoalan yang menimpa masyarakat. Mantan vokalis dan gitaris utama grup musik Korea Selatan, DAY6 itu ingin berkontribusi untuk membawa perubahan lebih baik.
“Aku pikir, seperti halnya soal Palestina, Gaza, atau Yaman. Jika aku bisa mengatakan sesuatu yang bisa membawa perubahan, kenapa tidak?,” kata eaJ.
3. Kebenaran tetaplah kebenaran

Saat disinggung terkait persoalan politik di Indonesia, eaJ mengaku mengetahui banyak dari musisi Baskara atau yang dikenal dengan Hindia. eaJ mengaku belajar dari Baskara, tidak hanya soal politik, tetapi soal bagaimana menjadi manusia yang baik.
“Bahwa walaupun ada risiko, walaupun ada kesempatan atau bahkan uang yang bisa hilang, kebenaran tetaplah kebenaran, dan yang benar tetaplah benar. Dia punya peran besar dalam mengajariku soal itu. Dan itulah alasannya,” ujar eaJ.