Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Demo Berujung Kematian Sopir Ojol dan Anarkis, Ini 5 Sikap Resmi UMY

Rektor UMY Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc
Rektor UMY Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc.(Dok.Humas UMY)
Intinya sih...
  • Duka cita atas wafatnya sopir ojol Affan Kurniawan dalam aksi massa di Jakarta
  • UMY menyampaikan 5 sikap resmi terkait situasi demokrasi nasional saat ini
  • Mahasiswa harus tampil sebagai teladan intelektual dengan menyuarakan kebenaran secara santun, argumentatif, dan bertanggung jawab
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Menyikapi perkembangan situasi nasional akhir-akhir ini yang diwarnai aksi massa dan potensi kekerasan termasuk aksi demonstrasi terhadap DPR, civitas academica Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyampaikan pernyataan sikap resmi yang mendorong pemerintah untuk menyelesaikan persoalan bangsa secara damai, dialogis, dan berkeadaban.

‎1. Duka cita mendalam atas wafatnya sopir ojol Affan Kurniawan ‎

Aksi unjuk rasa di Mapolda DIY.(IDN Times/Jati)
Aksi unjuk rasa di Mapolda DIY.(IDN Times/Jati)

UMY menegaskan peristiwa yang terjadi belakangan ini harus menjadi perhatian serius semua pihak. Konflik yang berujung pada jatuhnya korban jiwa bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menjaga demokrasi dan keadilan sosial.

“Atas nama civitas academica UMY, kami menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan dalam aksi massa di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) lalu. Semoga almarhum mendapat rahmat Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Kami juga mendoakan kesembuhan bagi mereka yang mengalami luka-luka, serta menyampaikan empati kepada rekan-rekan pengemudi ojek online yang menuntut keadilan atas peristiwa tersebut,” ujar Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc selaku Rektor UMY.

2. 5 sikap resmi UMY terkait situasi demokrasi nasional saat ini

Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).(IDN Times/Daruwaskita)
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).(IDN Times/Daruwaskita)

‎Sebagai wujud keprihatinan sekaligus tanggung jawab moral, UMY menyampaikan lima pernyataan sikap terkait situasi demokrasi nasional saat ini:

‎1. Mendorong ⁠seluruh elemen bangsa, termasuk civitas academica hendaknya mengedepankan sikap menahan diri, menghindari kekerasan, serta menjaga persatuan dan kesatuan.

‎2. Menuntut pemimpin bangsa, aparat penegak hukum, dan para pengambil kebijakan untuk lebih peka terhadap aspirasi masyarakat, mengutamakan sikap arif, serta menampilkan keteladanan dalam menyelesaikan persoalan. Kepemimpinan yang baik adalah yang mampu mendengar, menghargai, dan melayani rakyat dengan tulus.

‎3. ⁠⁠Mendukung komitmen Presiden Republik Indonesia dalam menyelesaikan kasus hukum secara adil, termasuk kematian almarhum Affan. Aparat keamanan hendaknya profesional, proporsional, dan mengedepankan prinsip non-kekerasan dalam penegakan hukum maupun penanganan massa.

‎4. Memercayai bangsa Indonesia mampu melewati ujian ini dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi, keadilan sosial, dan persaudaraan.

‎5. Mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk tetap kritis dalam melihat situasi, namun tidak anarkis dalam menyampaikan aspirasi.

‎3. Pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga marwah demokrasi di tengah situasi bangsa yang penuh dinamika

3. Mahasiswa harus tampil sebagai teladan intelektual dengan menyuarakan kebenaran

Maba UMY yang menerima beasiswa.(Dok.Humas UMY)
Maba UMY yang menerima beasiswa.(Dok.Humas UMY)

UMY menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga marwah demokrasi di tengah situasi bangsa yang penuh dinamika. Mahasiswa dipandang tidak hanya sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai penopang utama dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan persatuan bangsa

‎“Mahasiswa harus tampil sebagai teladan intelektual dengan menyuarakan kebenaran secara santun, argumentatif, dan bertanggung jawab. Kami juga mengingatkan agar mahasiswa cermat dan waspada terhadap upaya adu domba yang dapat memecah belah bangsa dan merusak cita-cita demokrasi,” tegas Prof. Nurmandi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us