Jokowi Beli Sapi Kurban dengan Bobot 1,055 Ton dari Peternak Bantul

Sapi kurban Jokowi senilai Rp125 juta

Bantul, IDN Times - ‎Presiden Joko Widodo membeli sapi untuk kurban dengan berat 1,055 ton dari seorang peternak sapi di Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis Kabupaten Bantul. Ini merupakan sapi kedua yang dibeli Jokowi, sebelumnya mantan Wali Kota Solo ini membeli dari peternak di Sleman.   

1. Harga sapi kurban Presiden Jokowi Rp125 juta‎

Jokowi Beli Sapi Kurban dengan Bobot 1,055 Ton dari Peternak BantulKepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo mengatakan harga sapi kurban yang dibeli mantan Gubernur DKI Jakarta itu senilai Rp125 juta.

"Pak Jokowi juga membeli sapi kurban dari peternak di Bantul dengan bobot yang lebih berat dibandingkan sapi kurban yang dibeli dari peternak di Sleman," katanya, Senin (1/7/2022).

 Sapi kurban yang dibeli Presiden Jokowi merupakan jenis silangan namun dominan ke jenis limosin. 

2. Gubernur Sri Sultan membeli 3 ekor sapi kurban dari peternak di Bantul‎

Jokowi Beli Sapi Kurban dengan Bobot 1,055 Ton dari Peternak BantulIlustrasi ternak sapi untuk kurban.(IDN Times/Daruwaskita)

Selain Presiden Jokowi, Gubernur DIY, Sri Sultah HB X juga membeli tiga ekor sapi dari peternak sapi di Imogiri jenis PO atau peranakan ongole.

Sapi kurban yang dibeli Jokowi maupun Gubernur DIY saat ini dalam pengawasan intensif dari petugas di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk memastikan tidak terpapar PMK saat akan disembelih.

"Dijauhkan dari orang-orang yang tidak punya kepentingan yang bisa membawa dan menularkan virus PMK. Kan sapi yang untuk korban tidak boleh terkena PMK," ucapnya.

Baca Juga: 5 Aktivitas Seru di Pantai Cemara Sewu Bantul, Mau Mencoba? 

Baca Juga: Cuaca Buruk, Petani Bawang Merah di Bantul Rugi Ratusan Juta Rupiah

3. Peternak terus berusaha sembuhkan hewan yang sakit

Jokowi Beli Sapi Kurban dengan Bobot 1,055 Ton dari Peternak BantulVaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada ternak sapi di Kulon Progo. (Dok. Kominfo Kulon Progo)

Joko mengatakan saat ini jumlah ternak yang terpapar dan sembuh dari PMK terus bertambah. Peternak terus memberikan obat tambahan serta makanan dam minuman penambah nafsu makan pada ternak peliharaannya yang terpapar PMK.

"Jadi peternak tidak saja menggantungkan obat dari petugas di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul tapi juga peternak juga mempercepat sembuhnya ternak dari paparan PMK," tuturnya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya