Cegah Antraks, Dinas Pertanian Isolasi Ternak Dusun Jati Gunungkidul
Yogyakarta, IDN Times - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DPKP DIY) melarang keluar masuknya ternak sapi dan kambing sementara waktu di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu. Kebijakan ini buntut adanya kematian satu warga dan puluhan suspek yang disebabkan antraks.
"Kami isolasi Dusun Jati, sementara tidak melalui lintaskan hewan keluar dan masuk di Dusun Jati. Antisipasi supaya penularan Antraks bisa dicegah," ujar Kepala DPKP DIY, Sugeng Purwanto di kantor DPKP DIY, Kamis (6/7/2023).
1. Ada belasan ternak yang terkena antraks

Sugeng menjelaskan sebelumnya terdapat 12 ekor ternak yang terkena antraks, dan sudah ditangani. 12 ekor ternak tersebut terdiri dari 6 ekor sapi dan 6 kambing. "Kami jamin saat ini tidak ada daging beredar dari hewan yang disinyalir terkena virus antraks," ujar Sugeng.
2. Langkah antisipasi mencegah penyebaran antraks

Sugeng menyebut langkah antisipasi semakin digencarkan, agar kejadian serupa tidak terjadi. Ia mengatakan sosialisasi akan terus digencarkan untuk mengedukasi masyarakat guna mencegah antraks.
Dijelaskannya edukasi kepada masyarakat dilakukan melalui media sosial dan media konvensional. Menurut Sugeng hal ini perlu dukungan dari semua pihak.
3. Banyaknya ternak dan tersebar jadi tantangan pengawasan

Diakuinya melihat kondisi Gunungkidul dengan jumlah ternak yang sangat banyak, dan kandang yang tidak tepusat di satu tempat menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, berbagai upaya antisipasi tetap dilakukan., seperti dilakukan vaksinasi.
"Stok vaksin 2.600 dosis. Pengajuan berdasarkan permintaan dari kabupaten. Vaksinasi kami lakukan rutin, dengan kejadian kemarin, kami mengajukan lagi ke pusat," ujar Sugeng.