Cara Dinkes Bantul Dukung Vaksinasi 1 Juta Orang per Hari

Bantul, IDN Times - Per 1 Juli 2021, Presiden Joko Widodo menargetkan satu juta orang mendapatkan suntikan vaksin setiap harinya agar herd immunity segera tercapai dan penularan COVID-19 bisa dikendalikan. Dinas Kesehatan Bantul menyatakan siap untuk mendukung target tersebut.
Namun, sampai di mana progres vaksinasi COVID-19 di Bumi Projotamansari?
1. 42 ribu vaksin AstraZeneca telah habis untuk vaksinasi lansia dan pra lansia

Kasi Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bantul, dr. Abednego Dani Nugroho mengatakan vaksinasi sesuai tahapan yakni tahapan pertama untuk tenaga kesehatan, menyusul pelayan publik dan saat ini sasarannya lansia pralansia terus dikebut oleh Dinkes Bantul sesuai dengan ketersediaan vaksin yang ada di gudang Dinas Kesehatan Bantul.
"Untuk vaksin lansia dan pralansia saat ini sedang kita kebut, bahkan dari 42 ribu dosis vaksin AstraZeneca pada pekan ini sudah habis untuk vaksinasi. Ini juga terkait dengan masa kedaluwarsa vaksin AstraZeneca yang akan habis pada akhir bulan Juni 2021 ini," katanya kepada IDN Times, Kamis (24/6/2021).
2. Lansia yang sudah menerima vaksinasi 34 persen

Abed menerangkan, sejak kick off vaksinasi COVID-19 di Bantul pada tanggal 28 Februari 2021, hingga 19 Juni 2021 ini sebanyak sebanyak 112.634 sasaran sudah mendapat vaksinasi dosis pertama dari target 193.372 sasaran atau mencapai 58,25 persen. Sedangkan yang menerima dosis kedua mencapai 60.763 orang atau setara 31,42 persen.
Dari 193.372 sasaran tersebut, terdiri dari tenaga kesehatan dengan sasaran dosis pertama 8.297 tercapai 7.681 sasaran atau 92,58 persen. Vaksin dosis kedua tercapai 7.338 atau 88,44 persen. Sedangkan untuk pelayan publik dengan sasaran 62.403 orang, yang telah vaksinasi dosis pertama sebanyak 50.740 atau 81,31 persen dan dosis kedua sebanyak 32.451 atau setara 52 persen.
Sedangkan untuk lansia, dari 122.672 sasaran yang menerima vaksin dosis pertama sebanyak 42.096 atau setara 34,32 persen. Untuk penerima vaksinasi dosis kedua mencapai 20.728 atau setara 16,90 persen.
Sementara untuk sasaran masyarakat rentan yang telah divaksinasi dosis pertama sebanyak 7.214 dan untuk dosis kedua sebanyak 29. Selain itu, sasaran masyarakat umum yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 4.903 dan dosis kedua sebanyak 217.
3. Kehadiran sasaran di puskesmas untuk divaksinasi masih rendah

Abed mengatakan, vaksinasi dengan sasaran lansia dan pralansia masih tergolong rendah. Lantaran mereka enggan datang untuk divaksinasi di puskesmas.
"Selama ini pelayanan untuk vaksinasi lansia kan di puskesmas, nah terkadang sasaran 150 lansia yang datang hanya sekitar 20 sampai 30 sasaran atau lansia. Ya mungkin karena tidak ada yang mengantar ke puskesmas," ucapnya.
Kesulitan yang dihadapi oleh petugas vaksinator untuk mendatangkan sasaran vaksinasi mulai terpecahkan ketika ada terobosan vaksinasi jemput bola yakni vaksinator datang langsung ke kampung-kampung, sementara sasaran lansia yang akan divaksinasi adalah tugas Satgas COVID-19 kalurahan dan padukuhan.
"Ternyata ketika kita mendekat ke masyarakat justru antusias masyarakat sangat tinggi, Satgas COVID-19 siapkan sasaran vaksin kita tinggal melakukan vaksinasi," ungkapnya.
"Lebih dari 1.000 vaksinator siap untuk blusukan ke kampung demi segera tercapainya herd immunity," tambahnya lagi.
4. Sejauh ini belum ada penolakan terhadap vaksinasi

Sejauh ini, kata Abed, antusiasme masyarakat untuk vaksinasi tinggi. Pihaknya tidak perlu mengeluarkan "ancaman" kepada warga yang tidak mau divaksinasi, semisal akan dikeluarkan dari data penerima PKH, KIS atau program bantuan pemerintah bagi kepala keluarga yang tidak mampu.
"Sejatinya memang ada sanksi jika ada warga yang menolak untuk divaksin namun itu tidak kita temui di masyarakat. Mereka kooperatif semua, bahkan kader Posyandu Lansia itu mendatangi ke rumah sasaran (lansia) jika tidak hadir dalam vaksinasi," ujarnya.
Abed menegaskan jemput bola dengan petugas langsung datang ke kampung-kampung untuk melakukan vaksinasi diinisiasi oleh Puskesmas Bambanglipuro yang hasilnya saat ini sudah terlihat. Dari sasaran lansia di Kapanewon Bambanglipuro saat ini sudah hampir 70 persen lansia sudah tervaksinasi artinya untuk mencapai herd immunity sudah tercapai.
"Kapanewon Bambanglipuro merupakan kapanewon di Bantul yang 70 persen lansianya sudah tervaksin," ungkapnya.
Lebih jauh, Abed mengatakan saat ini untuk mendapatkan pasokan vaksin Sinovac jauh lebih mudah karena bisa langsung memesan ke Biofarma melalui PT Kimia Farma yang merupakan anak perusahaan dari Biofarma dengan pemberitahuan ke Pemda DIY.
"Kita pesan dalam waktu tiga hari vaksin akan tiba di gudang kita, tinggal kita memberi tembusan ke Pemda DIY. Sejauh ini keberadaan vaksin Sinovac yang kita pesan tidak ada kendala dari Biofarma dan selalu mendapatkan vaksin," ujarnya.
5. Kerabat antusias antar lansia untuk vaksinasi di kampung-kampung, tak perlu tekanan

Lurah Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Ani Widayani mengatakan kesadaran warganya khususnya lansia untuk mendapatkan suntikan vaksin cukup tinggi. Hal ini bisa dibuktikan ketika ada vaksinasi lebih dari 90 persen sasaran lansia datang ke lokasi vaksinasi dengan diantar oleh keluarganya.
"Sebagai bonusnya jika ada yang mengantar lansia dua orang dan usianya sudah di atas 18 tahun akan diberikan suntikan vaksin COVID-19. Jadi tidak perlu ada tekanan atau ancaman agar bersedia divaksin," terang Ani yang juga Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bantul ini.
Kooperatifnya warga Sumbermulyo untuk mengikuti suntikan vaksin COVID-19 juga berkat kerja keras dari Satgas COVID-19 Kalurahan yang bekerja tanpa mengenal waktu untuk selalu mengingatkan warga bahwa salah satu cara untuk mencegah penularan COVID-19 dengan melakukan vaksinasi. Kalaupun nantinya terpapar COVID-19 namun tidak akan berakibat fatal.
"Mungkin kalau ada warga yang menolak suntikan vaksin itu tidak terjadi di wilayah kami, toh jika ada juga mungkin karena takut di suntik saja. Ndak perlu pakai ancam-ancaman agar warga bersedia divaksin," tegasnya.