Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Belasan Karyawan Pabrik Rambut Palsu di Bantul Positif COVID-19

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Bantul, IDN Times - Belasan karyawan pabrik wig atau rambut palsu di Kalurahan Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri terpapar positif COVID-19. Saat ini ratusan karyawan lainnya harus menjalani uji swab PCR yang dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Imogiri dan Dinas Kesehatan Bantul.

1. Berawal dari seorang karyawan yang kehilangan indra penciuman

default-image.png
Default Image IDN

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan kejadian tersebut pertama kali dari adanya laporan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta yang memeriksa salah seorang karyawan pabrik tersebut. 

Awalnya kata Oki sapaan akrab dr. Sri Wahyu Joko Santosa, seorang karyawan mengalami kehilangan indra perasa atau istilah lainnya anosmia pada Selasa (2/3/2021) lalu. Setelah dilakukan tes swab PCR oleh puskesmas Imogiri II, karyawan tersebut dinyatakan positif pada Kamis (4/3/2021). 

"Selanjutnya puskesmas melakukan tracing dan ditemukan 35 orang karyawan lain yang berkontak erat. Dari hasil testing ditemukan 14 orang positif dan ada tambahan satu orang tenaga kesehatan yang memeriksa kasus pertama," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (12/3/2021). 

2. Ratusan karyawan harus menjalani uji swab PCR

ilustrasi tes usap atau PCR swab test (IDN Times/Arief Rahman)

Menurutnya untuk memastikan tidak terjadi penyebaran lebih jauh, sebanyak 105 karyawan lainnya dilakukan tes swab PCR pada Jumat (12/3/2021) pagi. 

"Hingga hari ini ada 15 orang dan 1 nakes dari fasyankes swasta positif Covid-19. Sementara pabrik dan satu fasyankes swasta ditutup sementara," katanya.

3. Keberadaan pabrik rambut palsu kurang dipantau

Ilustrasi pabrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara Lurah Sriharjo, Titik Istiwayatun Hasanah mengakui ada kelalaian dari pihak kalurahan sehingga muncul klaster pabrik. "Tapi pada Kamis (11/3/2021) pabrik kembali operasional, yang belum di swab tetap bekerja. Padahal kami sudah minta kepada pemilik agar pabrik ditutup dahulu," kata Titik. 

Dinilai membangkang, dirinya bersama satgas kalurahan meminta kepada pemilik pabrik untuk menutup pabrik. Hal ini dipicu munculnya keresahan dari warga sekitar.

"Hasilnya Kamis (kemarin) hanya operasional setengah hari. Hari ini ada 100 orang karyawan di pabrik tersebut yang menjalani tes swab PCR di lokasi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us