Imbas Kemarau Permukaan Air Tanah di DIY Terus Menyusut
Penyusutan terjadi dalam dua pekan terakhir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut, permukaan air tanah di wilayahnya terus mengalami penurunan. Data ini berdasarkan hasil pemantauan terhadap 51 sumur pantau yang dilakukan oleh Dinas PUP-ESDM DIY sepanjang periode Juli hingga September 2023.
Sumur pantau seluruhnya tersebar di lima kabupaten/kota. Rinciannya di Kota Yogyakarta sebanyak 16 unit, Sleman 17 unit, Bantul 11 unit, Kulon Progo enam unit, dan Gunungkidul satu unit.
"Penurunan air tanah dapat disebabkan karena musim kemarau," kata Kepala Dinas PUP-ESDM DIY Anna Rina Herbranti saat dihubungi, Senin (9/10/2023).
1. Menyusut dalam dua bulan terakhir
Anna mengatakan, pemantauan dilaksanakan guna memastikan sumur resapan di wilayahnya terpelihara secara baik, sehingga saat hujan, air yang masuk ke tanah tertampung dengan benar.
Data hasil pemantauan, penurunan permukaan air tanah di Sleman pada Juli mencapai 6,36 persen dari kondisi semula, 6,86 persen pada Agustus, dan 7,16 persen terjadi di bulan September 2023.
Di Kota Yogyakarta, permukaan air tanah pada periode yang sama berturut-turut mengalami penurunan yaitu 9,48 persen, 9,85 persen, dan 9,45 persen. Kemudian di Bantul turun 3,61 persen, 4,01 persen, dan 4,25 persen, serta di Kulon Progo turun 6,77 persen, 6,77 persen, dan 6,84 persen.
Baca Juga: Potret Tumpukan Sampah Menggunung Setinggi 3 Meter di Depo Kotabaru
Baca Juga: Asita DIY minta Pemda DIY Promosi Wisata untuk Wisatawan India
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.