Harga Beras Tinggi, Stok Gabah Kering Giling di Bantul Aman

Impor beras dipastikan akan berdampak pada petani

Bantul, IDN Times - ‎Harga beras di Kabupaten Bantul masih berada di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh Bappenas, yaitu Rp13.900 untuk beras premium dan Rp 10.900 untuk beras medium. Kendati demikian, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Bantul menyatakan bahwa terdapat surplus beras kering siap giling sebanyak 100 ribu ton.

"Ya, meskipun harga beras di pasaran tinggi, namun kita masih memiliki surplus gabah kering siap giling sebesar 100 ribu ton," ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, pada Senin (9/10/2023).

1. Petani di Bantul memiliki gabah kering giling tak dijual

Harga Beras Tinggi, Stok Gabah Kering Giling di Bantul AmanKepala DKPP Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Joko menjelaskan bahwa mayoritas petani di Bantul tidak memiliki lahan yang luas. Oleh karena itu, hasil panen padi cenderung disimpan dan baru digilingkan saat ada keperluan mendesak atau digunakan sebagai cadangan.

"Jarang petani di Bantul itu langsung menjual hasil panennya kepada pedagang. Namun hasil panen padi disimpan dan digunakan (digilingkan) ketika ada kebutuhan mendadak. Jadi padi kering giling yang ada di petani seperti tabungan saja," ungkapnya.

2. Masih ada petani yang tanam padi di musim kemarau

Harga Beras Tinggi, Stok Gabah Kering Giling di Bantul AmanHamparan tanaman padi di Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Joko mengaku bahwa hingga saat ini belum ada pendataan produktivitas padi secara menyeluruh di Bantul, yang luas lahannya mencapai sekitar 12 ribu hektar. Pendataan tersebut rencananya akan dilakukan pada akhir bulan Desember mendatang.

"Kalau total produktivitas pada selama tahun 2023 kita belum mendatanya. Pendataan baru dilakukan pada akhir bulan Desember mendatang. Padahal pada musim kemarau ada petani yang masih menanam pagi karena kebutuhan air untuk irigasi masih tercukupi," tandasnya.

Baca Juga: Lelang Cabai di Bantul Tekan Disparitas Harga antara Petani dan Pasar

3. Impor beras oleh pemerintah akan berdampak pada petani‎

Harga Beras Tinggi, Stok Gabah Kering Giling di Bantul AmanPedagang besar cabai Abdul Mukid.(IDN Times/Daruwaskita)

Abdul Mukid, Bendahara Kelompok Tani Ngremboko Nir Sambikala di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, menyebutkan bahwa harga jual beras yang tinggi memberikan keuntungan bagi para petani. Hal ini terjadi di saat harga komoditas holtikultura seperti bawang merah mengalami penurunan dan harga cabai merah juga cenderung naik dengan lambat.

"Sebetulnya harga beras tinggi itu menguntungkan petani di saat hasil tanaman bawang merah yang saat ini terpuruk," ujarnya.

Bagi petani, harga beras yang tinggi tidak begitu berpengaruh karena mereka memiliki cadangan gabah untuk digiling menjadi beras. Namun, bagi masyarakat perkotaan yang tidak memiliki cadangan gabah, harga beras yang tinggi dapat memberikan dampak signifikan.

"Kalau pemerintah impor beras tentunya dampaknya kembali lagi ke petani. Harga beras lumayan tinggi akan turun, sementara harga bawang merah masih terpuruk," ujarnya.‎

Baca Juga: Petani Tembakau Bantul Panen Jenis Grompol untuk Cerutu

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya