Petani Tembakau Bantul Panen Jenis Grompol untuk Cerutu

Tembakau jenis grompol merupakan bahan baku utama cerutu

Bantul, IDN Times - ‎Petani tembakau di Kabupaten Bantul memanen tembakau jenis grompol untuk memasok bahan baku produksi cerutu ke PT Taru Martani, perusahaan cerutu milik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. ‎

Saat ini, ada 60 hektare lahan tembakau di Bantul yang ditanami tembakau jenis grompol. Lahan tersebut tersebar di 8 kalurahan dan 5 kapanewon di Bumi Projotamansari.

1. Taru Martani berikan bibit tembakau jenis grompol

Petani Tembakau Bantul Panen Jenis Grompol untuk CerutuKepala DKPP Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, mengatakan para petani mulai menanam tembakau jenis grompol yang merupakan bahan baku cerutu pada tahun 2022.

"Jadi dari pihak PT Taru Martani memberikan bibit tembakau jenis grompol untuk ditanam oleh petani. Ketika sudah saatnya panen, maka seluruh hasil panen dibeli oleh Taru Martani," ucapnya di sela kegiatan Field Day Tembakau grompol di Bulak Jolosutro, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Rabu (4/10/2023).

2. Setiap batang hasilkan 1,5 kilogram daun tembakau basah‎

Petani Tembakau Bantul Panen Jenis Grompol untuk CerutuIlustrasi panen daun tembakau basah.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Joko, panen tanaman tembakau jenis grompol ini berbeda dengan tanaman tembakau lainnya. Tanaman tembakau jenis grompol ketika sudah masa panen maka seluruh daun tembakau pada satu batang akan dipetik seluruhnya. 

Namun demikian untuk tembakau jenis lainnya dipetik ketika daun tembakau dipetik satu per satu ketika daun tembakau sudah dalam kondisi tua dan layak untuk dipetik.

"Jadi untuk tembakau jenis grompol ini hanya dilakukan sekali petik dalam satu pohon tembakau. Setiap pohon tembakau rata-rata menghasilkan daun tembakau mencapai 1,5 kilogram daun tembakau dalam kondisi basah," ujarnya.

Oleh PT Taru Martani, satu kilogram daun tembakau basah jenis grompol ini dibeli dengan harga Rp2,200 dan harga tersebut dinilai cukup menguntungkan bagi petani. Sebab petani juga telah difasilitasi bibit tembakau dari PT. Taru Martani.

"Jadi petani hanya panen daun tembakau basah kemudian langsung dibeli oleh Taru Martani," ungkapnya.

Baca Juga: Harga Jual Tinggi, Petani Tembakau di Selopamioro Bantul Raup Rezeki

3. Tanaman tembakau di Bantul saat ini mencapai 200 hektar‎e

Petani Tembakau Bantul Panen Jenis Grompol untuk CerutuIlustrasi tanaman tembakau.(IDN Times/Daruwaskita)

Lebih jauh Joko Waluyo mengatakan total lahan tembakau yang ada di Bantul saat ini mencapai sekitar 200 hektare, 60 hektare di antaranya ditanami tembakau jenis grompol yang merupakan bahan baku untuk pembuat cerutu di PT Taru Martani.

"Kita berharap kerja sama petani tembakau dengan PT Taru Martani akan terus berlanjut untuk masa tanam tahun berikutnya," pungkasnya.‎

Baca Juga: Komunitas Kretek Tolak Pengaturan Tembakau di RPP Kesehatan

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya