TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wiji Thukul Masih Hilang, Pegiat HAM Jogja Laporkan Jokowi ke Gibran  

Jokowi pernah janji akan mencari dan menemukan Wiji Thukul

Koalisi Pegiat HAM melaporkan Jokowi ke Wali Kota Solo, karena tak juga temukan Wiji Thukul. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Yogyakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka oleh Koalisi Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Yogyakarta. Pelaporan ini menyangkut belum ditemukannya aktivis Wiji Thukul hngga hari ini.

"Kami tunggu segera respon dari wali Kota Solo," kata Tri Wahyu, selaku Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta dalam orasinya di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Surat laporan kepada Wali Kota Solo dikirimkan melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jumat (9/6/2023). Pelaporan terhadap Jokowi menurut Tri Wahyu dalam kapasitasnya sebagai politisi. 

1. Dianggap umbar janji palsu

Koalisi Pegiat HAM melaporkan Jokowi ke Wali Kota Solo, karena tak juga temukan Wiji Thukul. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Tri Wahyu menerangkan, latar belakang laporan dibuat karena Jokowi sebagai calon Presiden 2014 atau 9 tahun lalu, pernah berjanji akan mencari dan menemukan Wiji Thukul yang hilang saat berjuang melawan Rezim Orde Baru 1998.

"Janjinya adalah mencari dan menemukan Wiji Thukul hidup atau meninggal," lanjut Tri Wahyu.

Akan tetapi, hingga sembilan tahun Jokowi berkuasa, Wiji Thukul masih tetap belum ditemukan. Koalisi pun menuding Jokowi sebagai pengumbar janji palsu dan tuna kemanusiaan.

"Apakah politisi Jokowi sudah mencari dan menemukan Wiji Thukul?" seru Tri Wahyu.

"Belum," sahut anggota koalisi pegiat HAM lainnya.

Baca Juga: 5 Spot Berburu Kuliner khas India di Jogja, Rasanya Autentik

2. Nihil komitmen, padahal mengaku teman

WIJI THUKUL SANG SASTRAWAN. Film 'Istirahatlah Kata-Kata' menampilkan sisi humanis dari seorang Wiji Thukul: rasa takut, cemas, dan rindu keluarga. Foto dari @FilmWijiThukul

Langkah meneken Keppres No 17 tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu, menurut Koalisi Pegiat HAM, tak membuktikan komitmen Jokowi menemukan Wiji Thukul.

Padahal, Jokowi mengklaim Wiji Thukul dan mendiang istrinya, Dyah Sujirah alias Sipon, serta anak keduanya sebagai teman baiknya.

"Cari dulu, dia (Jokowi) kan bilang soal rekonsiliasi dan lain-lain tapi dia bilang bahwa cari dulu, ini yang kita mau bilang dia enggak pernah lagi pidatonya atau pandangannya menyebut Wiji Thukul," katanya.

"Padahal dia nyebut Wiji Thukul adalah teman baik saya, Mbak Sipon adalah teman baik saya, kemudian anak-anaknya teman baik saya, teman baik tapi sembilan tahu tidak dicari dan tidak ditemukan padahal hilang," lanjut Tri Wahyu.

Baca Juga: 9 Agenda Wisata Jogja Juni 2023, Ada Konser dan Pameran Seni

Berita Terkini Lainnya