TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Santri Terpapar COVID-19, Ponpes Diminta Tunda Pembelajaran

Ledakan kasus terjadi di Bantul dan Sleman

Ilustrasi santri di pondok pesantren. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pondok pesantren (ponpes) di wilayahnya menunda pembelajaran tatap muka.

Imbauan ini menindaklanjuti adanya laporan ratusan santri dan pengasuh ponpes di Bantul terkonfirmasi COVID-19, Kamis (5/11/2020) kemarin. Ledakan kasus macam ini juga pernah dialami beberapa ponpes di Sleman.

Baca Juga: Bantul Sumbang 139 Kasus COVID Baru, 134 Berasal dari Ponpes  

1. Tunda bagi yang belum berizin

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji. IDN Times/Tunggul Damarjati

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, penundaan diperuntukkan bagi ponpes yang belum memperoleh rekomendasi atau izin pembelajaran tatap muka. Artinya, masih dalam proses mengajukan dan verifikasi ke Gugus Tugas Penanganan COVID-19.

"Saya mohon dari kasus yang sudah terjadi, bagi ponpes yang memang sekarang ini yang masih uji coba itu untuk bisa ditunda dulu (tatap muka)," kata Aji saat dijumpai di kantornya.

Menurut Aji, pengelola maupun pengasuh perlu memastikan penerapan protokol COVID-19 di ponpes masing-masing. Apakah sudah sesuai standar berlaku atau masih meninggalkan celah untuk terjadinya penularan virus corona di antara kalangan penghuni ponpes.

"Terutama mengatur anak-anak sebelum memulai kumpul dengan yang lain. Ada karantina, pemeriksaan, ada vitamin yang diberikan, kemudian dilihat sarana dan prasarananya. Bisa gak, jaga jarak," papar Aji.

"Kalau itu mungkin bisa ya dipertimbangkan (tatap muka). Tapi kalau tidak ya jangan. Misalnya, tempat tidurnya, tempat belajarnya harus berhimpitan, itu jangan," sambung dia menegaskan.

2. KBM lanjut bagi yang sudah berizin

Ilustrasi santri di pondok pesantren. ANTARA FOTO/Fauzan

Sementara, bagi ponpes yang terlanjur memperoleh izin kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka, Aji mempersilakan untuk dilanjutkan. Namun, mereka yang terkonfirmasi COVID-19 ditegaskannya untuk jangan dilibatkan terlebih dahulu.

"Silahkan jalan, tp itu tadi, harus diatur, bagi yang sudah terindikasi, sudah terkonfirmasi (corona), tidak boleh dicampur dengan yang tidak dan sesama yang sudah terkonfirmasi pun harus jaga jarak dengan baik," ungkapnya.

Pertimbangannya, lantaran waktu kesembuhan antar satu pasien dengan yang lain tidaklah sama.

"Protokol kesehatan harus dilakukan. Karena nanti ada yang sembuhnya cepet, ada yang sembuhnya lama. Yang sembuhnya cepat nanti kena yang sembuhnya lama, kena lagi, gak selesai-selesai," tambahnya.

Baca Juga: Tekan Kasus COVID di Ponpes Sleman, Pengajar dari Luar Dilarang Masuk 

Berita Terkini Lainnya