TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal RISHA, Rumah Instan Sehat untuk Korban Gempa Cianjur

RISHA merupakan konsep rumah bongkar pasang

Situasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Yogyakarta, IDN Times - Kementerian PUPR menyatakan siap membangun hunian baru untuk masyarakat Cianjur, Jawa Barat terdampak musibah gempa bumi yang terjadi Senin (21/11/2022).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan hunian baru dibangun dengan struktur Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di lokasi yang disiapkan pemerintah kabupaten setempat.

1. Konsep rumah bongkar pasang

Rumah RISHA untuk korban bencana gempa bumi Cianjur.(Website KemenPUPR)

Mengutip laman resmi KemenPUPR, RISHA dijelaskan sebagai sebuah rumah dengan desain modular yang dibangun dengan teknologi konstruksi knockdown atau bongkar pasang. Bangunan ini memakai bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Proses pembangunannya tidak membutuhkan semen dan bata.

"Teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat. Oleh sebab itu disebut sebagai teknologi instan," dikutip dari laman KeemnPUPR.

Dijelaskan, inovasi ini berdasarkan kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI).

Pertumbuhan rumah baru hingga mencapai 800 ribu unit per unit yang berjalan tak berimbang dengan rendahnya daya beli masyarakat menjadi salah satu alasan inovasi ini lahir.

"Yaitu 70 persen kelompok masyarakat termasuk berpenghasilan rendah, dan cukup berat untuk mendapatkan rumah layak (baik beli maupun sewa)," jelasnya.

Baca Juga: UGM Kirim Tim Respon Cepat, Bantu Penanganan Gempa Bumi Cianjur

2. Rumah tahan gempa dimungkinkan dibangun 2 lantai

RSUD Cianjur dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

RISHA disebut sebagai solusi berbasis teknologi mutakhir di bidang perumahan dari Kementerian PUPR untuk Indonesia yang rentan gempa karena berada di lingkaran Cincin Api Pasifik. Bangunan ini didesain sedemikian rupa sehingga dapat menahan potensi gempa yang bergerak secara horizontal.

Dilansir dari eproduklitbang.pu.go.id, konsep RISHA memungkinkan untuk dibangun dua lantai dengan berbagai ketentuan. Seperti beban untuk lantai dan rumah 125 kilogram per meter persegi.

Perubahan fungsi ruang dari konsep rumah tinggal sederhana menjadi gudang, asrama, perpustakaan dan lain sebagainya semestinya dihindari.

Ketentuan berikutnya, konstruksi lantai menggunakan balok loteng dan papan kayu. Keramik-beton hanya untuk rumah tingkat sederhana dan lantai dari bahan beton bertulang belum direkomendasikan.

Baca Juga: Gempa di Cianjur, Mensos Minta Bantuan Tagana Jogja dan Solo 

Berita Terkini Lainnya