Karena PLTA, Orang Utan Tapanuli Terancam Punah....
Padahal orang utan Tapanuli baru terientifikasi 2017 lalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Relawan Center for Orangutan Protection (COP) menggelar aksi di bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Jumat (20/9). Mereka menyuarakan keprihatinan akan nasib satwa, terutama orang utan di Tapanuli, Sumatera Utara yang terancam habitatnya.
Dalam aksinya mereka menutup mulut sambil mengenakan kostum beserta topeng orang utan. Sebagian dari mereka juga terlihat membawa banner kuning berukuran kecil bertuliskan "save orang utan tapanuli".
Baca Juga: 2 Orang Utan Ditemukan di Tengah Kebakaran dengan Kondisi Mengenaskan
1. Orang utan di Tapanuli terancam keberadaan PLTA
Ahli Biologi dari COP, Indira Nurul Qomariah menjelaskan, orang utan Tapanuli atau biasa disebut Pongo Tapanuliensis telah masuk dalam kategori spesies baru semenjak 2017 lalu.
Meski baru saja ditetapkan menjadi spesies, namun status orang utan Tapanuli sudah masuk dalam kriteria critically endangered atau terancam punah. Hal ini terjadi karena populasinya sekarang tidak lebih dari 800 ekor. Apalagi, dengan adanya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air di Batang Toru, Sumatera Utara.
"Dengan pembukaan PLTA Batang Toru ini akan membuat habitat orang utan Tapanuli menjadi makin terfragmentasi (terbagi-bagi), jadi terisolasi antar blok barat dan blok timur," kata Nurul di sela aksi.
Baca Juga: [BREAKING] Orangutan Tapanuli Ditemukan Kurus dan Penuh Luka Sayatan