TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News Jogja

Benarkah Sultan Menolak Tol YIA? Ini Penjelasan Pemprov

"Gak ada tol bandara, gak ada," katanya

IDN Times/Nindias Khalika
Verified
Tunggul Damarjati

Yogyakarta, IDN Times – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan sikapnya terkait pembangunan jalur tol menuju Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA di Kulon Progo.

Menurut Sultan, tak akan ada tol yang terintegrasi dengan bandara baru tersebut. "Gak ada tol bandara, gak ada," katanya saat dijumpai di Kantor Gubernur DIY, kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (24/6).

Baca Juga: AP I Surati Maskapai untuk Persiapan Pindah ke Bandara YIA

1. Bukan serta-merta menolak

IDN Times/Tunggul Kumoro

Namun, dalam kesempatan terpisah, Sekretaris DIY Gatot Saptadi, menerangkan sikap Sultan bukan serta-merta menolak pembangunan tol di wilayahnya. Menurutnya, keberadaan tol semestinya bukan semata-mata untuk kebutuhan bandara YIA.

"Sebetulnya beliau tidak menolak, tapi... Gambarannya, [penumpang] jangan keluar dari pesawat langsung menuju tol, wes ilang (langsung hilang)," katanya saat dijumpai di kantornya, Senin (24/6).

Yang dimaksud Sultan, menurut Gatot, adalah keberadaan tol ke arah bandara ini tak lantas mematikan konsep-konsep pengembangan wilayah yang sudah ada. Bukan cuma soal ekonomi rakyat saja.

"Sekarang kan ada JJLS (Jalan Jalur Lintas Selatan –red) untuk pengembangan kawasan selatan. Ada KEK (Kawasan Ekonomi Khusus –red) pariwisata. Kalau ada tol, bagaimana? Belum lagi Bedah Menoreh, outer ringroad," papar Sekda.

2. Sebisa mungkin pembangunan harus saling menguntungkan

IDN Times/Holy Kartika

Sehingga, kata Gatot, jika memang tol ini nantinya akan melintasi DI Yogyakarta, pembangunannya harus melalui konsep yang menguntungkan satu sama lain. Sebuah win-win solution supaya tak kontraproduktif dengan area pengembangan.

Gatot mencontohkan, hal ini bisa dilakukan dengan mengarahkan simpul-simpul tol ke arah wilayah yang dikembangkan di Yogyakarta.

"Misalnya, kita sudah mencanangkan KEK Pariwisata di Parangtritis, ya sudah, akses keluarnya diarahkan ke sana. Jadi, dengan adanya tol itu justru membantu (pengembangan). Ekonomi rakyat juga seperti itu," papar Gatot.

Bentuk kompromi lain yang mungkin bisa diterapkan antara lain, seperti penentuan trase yang bisa terintegrasi ke kawasan pengembangan, serta pemanfaatan keberadaan rest area untuk pemberdayaan industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Jalan tol itu penting, cuma untuk pengembangan ekonomi daerah juga penting. Tinggal [solusi] win-win-nya apa," tegas Gatot.

Baca Juga: Sultan: Keberadaan Tol di Wilayah Jogja Tak Boleh Rugikan Masyarakat

Topik:
Yogyakarta International Airport YIA
Sultan Hamengku Buwono X
Tol Trans Jawa
Berita Terkini Lainnya

Terdampak Tol Jogja-Solo, Warga Maguwoharjo Komplain Nilai Pengganti

Pengendara di Bawah Usia Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas Bantul

SK Darurat Sampah Diteken Bupati Bantul, Konsumsi Rapat Diganti Uang  

UMY Tunggu Hasil Tes DNA Mahasiswa Kasus Mutilasi di Sleman

4 Perilaku Belanja Pembeli Online yang Perlu Dipahami UKM

34 Gapoktan di Bantul dapat Bantuan Alsintan dari Pemerintah

Sekda Sleman Minta Pembuangan Sampah Cangkringan Langsung Digunakan  

TPA Piyungan Tutup, Sampah Menumpuk di Pasar Kota Yogyakarta

Tekan Angka Pengangguran di Jogja, Sejumlah Peluang Kerja Dibuka  

Anies Baswedan Cerita Kenangannya di SMPN 5 Yogyakarta