TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ajari Yel-yel Berbau SARA, Pelaku Tak Lulus Kursus Pembina Pramuka

Dianggap tak paham soal nilai-nilai menanamkan nasionalisme

Sanggar Pramuka di SD N Timuran, Yogyakarta. IDN Times/Tunggul Kumoro

Yogyakarta, IDN Times - Oknum pembina pramuka peserta Kursus Mahir Lanjutan (KML) di Kwartir Cabang (Kwarcab) Yogyakarta, dinyatakan tidak lulus menyusul tindakannya yang mengajarkan tepuk dan yel-yel berbau SARA.

Pembina berinisial E yang berasal dari Gunungkidul itu dianggap tidak memahami materi baku KML dari Kwarnas Pramuka mengenai penanaman nasionalisme.

Baca Juga: Gus Mus: Yel-yel Islam Yes, Kafir No, yang Ngajari Tak Paham Agama

1. Dinyatakan tidak lulus

Ilustrasi toleransi. IDN Times/Sukma Shakti

Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Yogyakarta Suraji Widarta mengatakan, pihaknya telah memberi teguran menyusul insiden di SD Negeri Timuran, Prawirotaman, Brontokusuman, Kota Yogyakarta kala penyelenggaraan KML, Jumat (10/1) silam. Hal itu ia sampaikan usai menemui Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Selasa (14/1).

Sebagai tindak lanjut, E tidak cuma diberi teguran. Namun, juga dinyatakan tidak lolos KML.

"Kami juga akan menindaklanjutinya dengan apa yang telah menjadi arahan dari komisi D tentang ijazah (KML) yang tadi disampaikan kepada peserta. Kita tarik atau kita tunda,  atau tidak kita sampaikan pada yang bersangkutan," kata Suraji.

2. Yel-yel dan tepuk SARA dilakukan secara spontan

Sanggar Pramuka di SD N Timuran, Yogyakarta. IDN Times/Tunggul Kumoro

Suraji melanjutkan, bahwa apa yang diperbuat E di depan peserta didik golongan siaga putri adalah sebuah tindakan spontan. Tepuk dan yel-yel itu sendiri tidak ada dalam rencana pembelajaran milik E.

"Dia hanya spontan saja, jadi pada waktu masuk dia langsung spontan memberikan materi itu," katanya.

"Kemudian kita sudah meluruskan kepada peserta didik golongan siaga putri yang menjadi praktikan dari kakak peserta kursus tadi. Sehingga, kita langsung mengklarifikasi, meluruskan, membenarkan apa yang telah disampaikan adalah tidak benar. Kami sampaikan kepada peserta didik saat itu juga," sambung Suraji.

Suraji pun telah menyampaikan permintaan maaf atas segala keributan yang muncul saat kegiatan KML.

Baca Juga: Orang Tua Siswa Protes Pembina Pramuka Tepuk dan Yel-yel Bernada SARA

Berita Terkini Lainnya